Eramuslim.com – Bisa jadi karena kebodohannya, banyak rakyat Indonesia tertipu oleh pencitraan yang dibangun mesin-mesin media yang ada di belakang Jokowi. Menurut pengamat ekonomi politik, Salamuddin Daeng, tak ada jalan lain bagi Jokowi untuk tetap langgeng di kursi kekuasaan yakni bekerja sama dengan para bandar untuk mendapatkan uang dalam rangka membiayai pencitraannya selama berkuasa. “Untuk mendapatkan dana melimpah untuk membiayai kekuasan agar tetap bertahan,” jelasnya. Berikut beberapa hal yang dilakukan rezim ini :
1. Menaikkan harga beras dan sekaligus membuka impor beras agar setoran dari bandar beras tetap mengalir.
2. Mempermainkan harga BBM, agar publik tidak dapat lagi mengontrol besaran subsidi, dengan demikian maka dana bancakan dari subsidi dan dari importir lancar.
3. Melajutkan impor pangan dalam skala besar agar setoran dari bandar2 impor bisa besar. Indonesia Masih Pengimpor Sapi Terbesar dari Australia.
4. Menaikkan tarif transportasi agar setoran semakin banyak. Dalam rangka memburu Pendapatan Jokowi Naikkan Tarif KA.
5. Menaikkan tarif Jaminan sosial (BPJS), agar dana bancakan tersedia dalam jumlah besar. Presiden Setujui Iuran BPJS Kesehatan Dinaikkan.
“Tidak ada pilihan lain bagi Jokowi dalam era politik liberal, yang segalanya membutuhkan uang, segalanya harus dibiayai dengan uang, kecuali bekerjasama dengan bandar bandar besar agar setoran lancar. Dengan demikian maka kekuatan pendukung jokowi yang sudah mulai kering kantongnya tidak meninggalkan Jokowi,” pungkasnya.(FN/rz)