Kondisi itu, lanjut Daeng, membuat dana masyarakat sebesar Rp 5.013 triliun di perbankan nilainya hilang 20 persen atau Rp 1.000 triliun.
“Ini angka yang besar! Itu adalah kehilangan yang besar! tabungan masyarakat Indonesia dicuri oleh dolar di bank-bank pada masa pemerintahan Jokowi senilai Rp 1.000 triliun. Ini adalah pencurian terhadap seluruh negara! Terhadap seluruh keuangan masyarakat,” ketusnya.
Oleh karena itu, tambah Daeng, Jokowi, SMI dan Perry Warjiyo harus bertanggung jawab. Adapun bentuk pertanggungjawaban pemerintah menurut dia adalah mengembalikan nilai tabungan masyarakat Indonesia di dunia perbankan sebelum terjadinya penyusutan.
“Kembalikan dana masyarakat pada nilai sebelum dicuri oleh dolar, memastikan dana itu masih ada di bank, mempersilakan masyarakat yang mau mengambil uangnya berapapun dan kapanpun uang itu harus ada,” desaknya.
Pertanggungjawaban itu pun harus dilakukan oleh pemerintah dalam waktu sesegera mungkin.
“Saya dengar orang mulai sulit mencairkan uangnya,” pungkasnya.[rmol]