eramuslim.com – Dede Budhyarto, selaku Komisaris PT Pelni, menjadi sasaran kritikan dari para pengguna Twitter karena dianggap tidak dapat memberikan tanggapan yang tepat terhadap salah satu berita di media online.
Berita tersebut berjudul tentang pernyataan Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta, yang mengusulkan agar Istana seperti Masjid dengan pintu terbuka untuk semua orang.
Judul dalam berita tersebut berbunyi: ‘Anis Ingin Istana layaknya Masjid, Pinyunya Terbuka Seperti Rumah Takayat.’
Dede Budhyarto lantas menyindir Anies Baswedan. Dede Budhyarto diduga salah fokus. Sebab yang komentar adalah Anis Matta, bukan Anies Baswedan.
Melalui cuitannya dia menyebut Anies Baswedan jangan jadi pembual.
“Jangan jadi PEMBUAL donk @aniesbaswedan,” tulis Budhyarto di akun Twitter-nya, @Kangdede78.
Dia lalu menjabarkan kebijakan Anies Baswedan waktu masi jadi Gubernur DKI Jakarta.
“Ketika anda menjabat Gubernur DKI:
1. Dua buah pintu dipasang di depan Balai Agung. Aula pertemuan di lantai dua kantor Gubernur DKI yg sebelumnya ruang terbuka tanpa pintu. ( liputan6.com/news/read/ 3422…)
2. Jendela pintu kaca di pendopo Balai Kota DKI Jakarta ditutupi gorden berwarna putih.” tulis Budhyarto.
Pemilik nama asli Kristia Budiyarto ini tak lama kemudian menghapus cuitannya setelah mengetahui berita tersebut bukan Anies Baswedan yang berkomentar tetap Anis Matta.
Meskipun telah menghapus cuitan itu, namun terlanjut tersebar melalui tangkapan layar oleh netizen. Anak buah Erick Thohir ini dibully habis-habisan oleh netizen.
“Hanya karena kebencian,mata hatinya pun dibutakan” tulis netizen.
“Komisaris pekok” kata lainnya.
“orang yg tidak konsisten,telan ludah sendiri,, malu karena salah orang langsung di hapus tweetnya.. yok viralkan orang tol*l macam ini ko bisa jadi komisaris? udah tol*l julid lagi,,et dahh najis gua” kata netizen lain.
Budhyarto selama ini menang dikenal kerap menyindir Anies Baswedan melalui Twitter-nya.
Budhyarto diangkat jasi Komisaris Independen PT Pelni pada 2020 lalu.
(FIN)