Said Didu Duga Puan Maharani Pendukung Utama Jokowi di PDIP: Ada Apa?

eramuslim.com – Puan Maharani, Ketua DPP PDI Perjuangan, menyampaikan terima kasih kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, atas ucapan selamat yang diberikan dalam rangka HUT ke-52 PDIP.

“Terima kasih, Pak Jokowi, atas ucapannya kepada PDI Perjuangan untuk hari ulang tahun ke-52,” ujar Puan di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).

Ucapan selamat dari Jokowi disampaikan saat dirinya berada di Solo, Jawa Tengah.

“Saya mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-52 pada seluruh keluarga besar PDI Perjuangan yang hari ini ulang tahun,” kata Jokowi.

Menanggapi interaksi tersebut, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, memberikan komentar melalui akun media sosialnya.

Said Didu menduga jika kubu Puan Maharani menjadi pendukung Jokowi di tubuh PDIP. Sebab selama ini hubungan PDIP dan Jokowi tengah memanas usai mantan Presiden itu dipecat dari partai.

“Sepertinya Ibu ini pendukung utama Jokowi di PDIP – dari pernyataannya selalu bela Jokowi. Ada apa?,”kata Said Didu.

Pernyataan Said Didu ini menyoroti hubungan antara Puan Maharani dan Joko Widodo, terutama setelah Jokowi tidak lagi menjadi kader PDIP sejak Desember 2024.

Diketahui, Hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengalami ketegangan yang signifikan pada tahun 2024.

Puncaknya terjadi ketika PDIP secara resmi memecat Jokowi dari keanggotaan partai pada 22 April 2024, dengan alasan pelanggaran disiplin partai.

Salah satu faktor utama yang memicu ketegangan ini adalah dukungan Jokowi terhadap Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2024, yang berlawanan dengan calon resmi PDIP, Ganjar Pranowo. Keputusan ini menyebabkan perpecahan di internal PDIP, dengan beberapa kader memilih mendukung Prabowo.

Selain itu, pencalonan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo semakin memperkeruh hubungan. PDIP menilai langkah ini sebagai bentuk pengkhianatan terhadap garis partai, yang berujung pada pemecatan Gibran dari keanggotaan PDIP.

Meskipun demikian, beberapa petinggi PDIP, seperti Puan Maharani, berupaya meredam isu ketegangan ini dengan menyatakan bahwa hubungan antara Jokowi dan PDIP tetap harmonis.

 

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar