Eramuslim.com – Eks Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu kembali memberikan kritikan menohok soal hilirisasi yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Indonesia.
Dirinya mengatakan bahwa kebijakan ini nyatanya tak tepat sasaran dan malah menguntungkan pihak asing, khususnya China. Ia menyebut setidaknya ada tiga bukti dari hal tersebut. Hal ini disampaikannya lewat akun twitter pribadinya.
Pertama adalah santernya penyelundupan bijih nikel menuju negara tersebut, hal ini bahkan sampai menjadi perbincangan hangat karena merugikan negara sampai triliunan.
Kedua adalah pembangunan smelter yang disebutkan bebas dari sejumlah pajak, hal ini dimanfaatkan betul oleh berbagai pengusaha demi meraih keuntungan sebanyak-banyaknya.
Terakhir adalah pembelian bijih nikel, China tak hanya menikmati komoditas itu secara ilegal namun juga dapat membelinya dengan harga yang terbilang murah dari Indonesia.
“Pembelian bijih nikel dalam negeri oleh smelter milik China, harga jauh lebih murah,” ungkapnya lewat akun twitter pribadinya, dikutip Selasa (04/07/2023).
Sementara itu, Presiden Jokowi sendiri meminta kepada seluruh menterinya untuk mengkaji beberapa program hilirisasi namun juga menegaskan seluruh kabinet kerjanya harus tetap fokus pada program itu.
“Hilirisasi industri infrastruktur energi terbarukan hingga ekonomi hijau, jangan kehilangan fokus di bidang ini. lihat dan kaji program yang ada dalam APBN belum berjalan apa penyebab dan bagaimana kelanjutannya,” jelas Jokowi, dikutip Selasa (04/07/2023).
Sumber: suara