Eramuslim.com – Suriah menjadi ajang uji coba peralatan tempur, persenjataan, dan “latihan perang” bagi dua adi daya dunia: Rusia dan AS. Walau berbeda kepentingan, Rusia mendukung rezim syiah Assad dan AS mendukung rakyat Suriah yang anti syiah, tapi keduanya sama-sama menghadapi “musuh bersama” yaitu Pejuang Negara Islam (IS). Kabar terakhir, Rusia telah mengkonfirmasi mengirimkan 50 pesawat militer bersama marinir, penerjun payung, serta pasukan khusus ke Suriah. Mereka diterjunkan untuk menggempur musuh Rusia dan juga Pejuang IS.
“Lebih dari 50 pesawat tempur dan helikopter merupakan bagian dari pasukan udara Rusia yang menggempur target ISIS di Suriah,” ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Igor Konanshenkov kepada kantor berita Interfax.
Rusia memulai operasi militer di Suriah sejak Rabu lalu. Moskow telah memperluas pangkalan mereka di kota pelabuhan Tartus dan mendirikan markas militer di Latakia, basis Presiden Syiah Bashar al-Assad. Menurut Konanshenkov, marinir, penerjung payung dan unit pasukan khusus akan dimobilisasi untuk melindungi aset Rusia. Yang jelas, Suriah adalah pasar yang sangat menguntungkan bagi produsen-produsen persenjataan AS dan Rusia. (rd)
