Eramuslim.com – Rumah dan tanahnya yang kerap dijadikan tempat diskusi dan belajar terancam ‘diserobot’ oleh pengembang Sentul City. Rocky Gerung menilai kemungkinan Sentul City ingin berkunjung dengan cara melayangkan somasi.
“Rumah saya disitu ada 10 ribu buku lebih untuk belajar, baca disitu dan belajar diskusi. Tapi memang sekarang saya jadwalkan karena terlalu padat jadwalnya,” ungkapnya di Channel YouTube Rocky Gerung Official, Jumat 10 September 2021.
Saking padatnya jadwal untuk diskusi dan belajar di rumahnya, maka Rocky Gerung mencicil untuk bisa bertemu dan berkunjung
“Nah mungkin Sentul City ingin berkunjung, tapi dia berkunjung dengan cara somasi. Nah itu namanya dungu kan,” ungkap Rocky Gerung.
Bahkan, kata Rocky Gerung, rumah dan tanah disekitarnya telah digusur oleh Sentul City dan itu satu lembah yang diklaim.
“Dan itu ada perkampungan, perkampungan dari tahun 1963 yang sudah tinggal disitu, mungkin 120 KK tinggal disitu kalau digusur mungkin sudah 500 orang yang tergusur disitu,” kata Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung, penggusuran yang dilakukan Sentul City adalah merupakan teknik sebuah perusahaan dengan modal besar untuk mengancam.
“Mulai digusur dulu yang diatas, nanti makin lama ke bawah, ini ajaibnya, Sentul City ini kan dia mau memonopoli tanah disitu dengan cara arogansi,” kata Rocky Gerung.
Sentul City mengerahkan preman untuk menebar ketakutan kepada masyarakat. Menurut Rocky Gerung, ini sudah gila.
“Kita hidup dalam situasi, tanah itu boleh dijual oleh pengembang-pengembang raksasa ini kan. Itu kan kurang ajar namanya. Ini ajaib betul,” kata Rocky Gerung.***