RSUD Budhi Asih Tunda Pelayanan Operasi Akibat Banjir

Banjir yang melanda hampir sebagian wilayah Jabodetabek juga mempengaruhi kelancaran pelayanan medis di rumah sakit, khusus untuk pelaksanaan operasi pada hari Jum’at (2/2) lalu Rumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih Jakarta Timur menunda pelaksanaan tiga operasi besar terhadap pasiennya.

Petugas Jaga Ruang Operasi RSUD Budhi Asih Evi Kurniawati mengatakan, pasien operasi yang tertunda pada hari Jum’at lalu ketika banjir parah terjadi, akan dialihkan pada hari Senin (5/2) mendatang, sehingga jadwal pelaksanaan operasi pada awal pekan mendatang cukup padat, ada sekitar 15 operasi.

Menurutnya, alasan tertundanya pelaksanaan operasi bagi para pasien tersebut disebabkan, para medis baik dokter dan perawat yang akan melakukan proses operasi itu terjebak banjir, karena mereka berdomisili diwilayah banjir.

"Dokternya kebanjiran jadi operasi harus ditunda, mereka ada yang tinggal di Ciledug, Tebet, dan perawatnya juga ada yang di Bekasi, semua kena banjir, " ujarnya ditemui eramuslim.

Evi menjelaskan, pelayanan medis untuk operasi memang tidak dibuka pada hari Sabtu, dan untuk hari Minggu pun jika tidak dalam keadaan darurat tidak dilaksanakan. Namun Ia menambahkan, meskipun pada hari Minggu tidak ada jadwal resmi pelaksanaan operasi, pihak rumah sakit tetap siaga dengan dokter jaga dan perawat yang lengkap.

"Untuk hari ini semua tidak terganggu, karena adanya banjir, semua ada kita tetap akan membuka pelayanan, " imbuhnya.

Berdasarkan pantauan eramuslim, situasi Rumah Sakit Budhi Asih yang tidak jauh dari lokasi banjir di Jl. Raya Kalibata tempat meluapnya sungai Ciliwung nampak biasa-biasa saja, tidak berpengaruh dengan pasien yang berasal dari korban banjir. Bahkan sebagian besar mereka yang datang pagi harinya bukan berasal dari pengungsi banjir.

Namun RSUD Budhi Asih termasuk salah satu rumah sakit yang menampung pasien demam berdarah paling banyak. Berdasarkan data yang tercatat pasien demam berdarah sampai dengan Sabtu lalu berjumlah 89 orang, dari yang dirawat tersebut satu orang balita berusia 2 tahun 10 bulan meninggal akibat penyekit demam berdarah.(novel)