Pun demikian, situasi tersebut telah menandakan bahwa posisi keuangan Indonesia rentan.
Senada dengan itu, ekonom senior Dr. Rizal Ramli juga menyebut bahwa ada kelemahan struktural dalam perekonomian Indonesia, mulai dari defisit transaksi anggaran yang besar dan utang luar negeri yang tinggi.
“Perekonomian Indonesia menghadapi beberapa kelemahan struktural,” kata Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu, seperti dikutip dari Deutche Welle, Minggu(30/9).
Menurut pria yang akrab disapa RR itu, jika bank sentral terus menaikkan suku bunga tanpa dukungan dari pemerintah dalam memperkenalkan langkah-langkah reformasi struktural, maka itu tidak akan berguna dalam menyelesaikan masalah.
Menurutnya, cara seperti ini justru akan mengarah pada masalah lain, yaitu peningkatan kredit macet.
“Termasuk masalah kredit di lembaga keuangan,” sambungnya. (rmol)