Eramuslim.com – Sejumlah nama yang digadang-gadang bakal menjadi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) cenderung lebih banyak membicarakan soal dukung-mendukung semata. Padahal idealnya, para kandidat membicarakan visi dan misinya untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia ke depan.
Demikian disampaikan Ahli Filsafat Franz Magnis Suseno dalam seminar nasional Mahakamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI bertajuk “Menyongsing Kontestasi Demokrasi; Mencari Wakil Rakyat yang Bervisi” di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (17/3).
“Kombinasi capres dan cawapres dapat membuat kita ragu-ragu. Yang terus dibicarakan hanya siapa dengan siapa, dukungan dari partai mana dan sebagainya,” kata Romo Magnis.
Menurut Romo, para capres dan cawapres maupun partai politik sedianya menjawab tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia ke depan. Dengan cara mengejawantahkannya melalui tindakan yang konkret.
“Kalau anda dipilih menjadi presiden serta wakil presiden, begitu pula kalau anda dipilih untuk mewakili kami, tindakan apa yang akan anda ambil? Manakah kebijakan anda untuk memajukan bangsa?” kata Romo Magnis.
Dalam seminar nasional tersebut, turut hadir Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja; Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Prof. J. Kristiadi; Politisi PKB, Maman Imanulhaq; dan Ahli Hukum, Abdul Chair Ramadhan. Sementara Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari urung hadir, dan diwakili oleh Komisioner KPU RI, Yulianto Sudrajad.
Sumber: RMOL