Eramuslim.com – Konsekuensi dari jabatan yang diberikan atau diperoleh bukan dari hasil sebuah ‘Uji Kompetensi’ melainkan karena kedekatan adalah sebuah kehancuran institusi.
Pesan bijak ini disampaikan sesepuh umat Katolik, Antonius S Boediono, atau Romo Boed, menyikapi usulan Mendagri Tjahjo Kumolo yang menunjuk dua jenderal Polri aktif untuk menjadi pejabat Gubernur Jawa Barat dan Sumatera Utara.
“Konsekuensi dari Jabatan yang diberikan/diperoleh bukan dari hasil sebuah Uji Kompetensi melainkan karena kedekatan #SayaKenal #SayaRelawan #SayaTimSukses #SayaPartisipan dan lain sebagainya adalah sebuah Kehancuran Institusi. Tidak percaya silahkan buktikan sendiri #hening,” tulis Romo Boed di akun Twitter @asboediono.
Secara khusus Romo Boed meminta para jenderal aktif itu untuk mencontoh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). “Seharusnya mencontoh Agus Harimurti Yudhoyono, walaupun hanya berpangkat Mayor tetapi beliau taat aturan mengundurkan diri sebagai TNI aktif hanya karena mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur, nah ini masih aktif diangkat sebagai Plt Gubernur, ini dagelan macam apalagi #hening,” tegas @asboediono.
Menurut Romo Boed, AHY telah menunjukkan sikap Ksatria Sejati yang bisa dicontoh para pejabat. “Menanggalkan pangkat karena taat perintah UU itu sikap Ksatria Sejati saya tidak kenal Agus Harimurti Yudhoyono namun dengan sikap berani & taat kepada Perintah UU adalah prajurit Sapta Marga sejati. Dewasa dan patuh adalah sikap yang harus dicontoh oleh para pejabat #hening,” tulis @asboediono.
Bahkan dengan tegas @asboediono menulis: “Wis ora duwe utek, Mayor saja taat aturan mengapa yang di atas Mayor justru memberi contoh buruk #MesakkeBangsaKoe.”
@asboediono juga menulis: “Seharusnya kalian malu hati kepada sosok Agus H Yudhoyono, saya bukan partisan Partai apapun, saya seorang partisan dari sebuah Kebenaran. Benar saya katakan Benar menurut pandangan saya dan saya tidak peduli pandangan kalian, takdir kita Berbeda itu saja #Baiklah #hening.”(kl/ito)