Eramuslim.com – Peneliti dari PARA Syndicate Benny Susetyo menilai pemberitaan prostitusi online terlalu berlebihan di media massa. Menurutnya, media sebaiknya memilih memberitakan isu yang lebih penting seperti reformasi kepolisian dibandingkan prostitusi online.
“Agenda setting dari media itu telah mengalihkan perhatian masyarakat dari isu yang lebih penting seperti korupsi dan reformasi kepolisian,” kata Benny saat konferensi pers di Gedung Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Salemba, Jakarta, Rabu (13/5).
Ia mengatakan media seharusnya bisa lebih cerdas dalam memilih isu-isu untuk ditampilkan dalam pemberitaan. “Masyarakat juga harus lebih cerdas dalam mengonsumsi berita,” katanya.
Benny berpendapat isu reformasi kepolisian menjadi penting melihat maraknya kriminalisasi terhadap aktivis antikorupsi yang terjadi sekarang. Reformasi itu, kata Benny, harus dimulai dari level pendidikan kepolisian.
“Polisi harus dididik sejak awal untuk bersikap transparan, berintegrasi tinggi, humanis, dan mengedepankan dialog serta komunikasi dengan masyarakat. Bukannya malah melakukan kriminalisasi,” kata Benny.
Pendapat senada juga dilontarkan Rohaniwan Gomar Gultom. “Apa urgensinya kita terlalu mengurusi prostitusi online? Sampai-sampai wakil presiden angkat bicara soal itu,” katanya
Menurutnya, apa yang dilakukan koruptor jauh lebih berbahaya dan merugikan dibandingkan apa yang dilakukan pekerja seks komersial (PSK). “Atau jangan-jangan ada yang mau dikriminalisasikan lagi dengan adanya PSK-PSK ini?” katanya.(rz)