Terlebih, ia memperkikan bahwa dalam 2-3 hari ini, keadaan akan memburuk lebih cepat dari yang dibayangkan Pemerintah.
“Jadi, kalau dalam 24 jam tidak ada keputusan, itu artinya orang menganggap bahwa ‘Oke, Pemerinyah ingin cari gara-gara tuh.’ Kira-kira begitu kemarahan,” kata Rocky.
“Karena ini soal kemarahan publik yang udah menggumpal. Gak perlu lagi dikomporin segala macam,” tambahnya.
Rocky menyatakan bahwa masyarakat akan menunggu sikap Presiden terkait langkah apa yang akan diambil ke depannya.
Jangan sampai, kata Rocky, Presiden Jokowi sama seperti lara buzzer yang menganggap bahwa sedang tidak ada persoalan apa-apa.
“Nah, di antara orang yang nggak ngerti persoalan, kita minta solusi nggak bisa. Akhirnya, kita minta solusi di jalan itu, dalam bentuk bentrokan akhirnya,” terangnya.
Rocky pun mengingatkan bahwa jika sampai benar terjadi bentrokan di jalan, maka itu akan buruk bagi upaya pemulihan bangsa.
“Karena begitu terjadi kekacauan, mob di jalan, itu bukan lagi soal ekonomi yang ada di situ. Soal ras, rasisme, soal perbedaan agama, macam-macam dna itu akan dimanfaatkan oleh kekuatan internasional untuk melemahkan bangsa,” ungkap Rocky. [Terkini]