Rocky Gerung Sentil Jokowi yang Pakai Seniman untuk Puja Dirinya

Rocky Gerung Sindir Jokowi yang Gunakan Seniman untuk Puja Dirinya

Eramuslim.com – Peringatan puncak dari Bulan Bung Karno yang diadakan pada Minggu (25/6/2023) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta sempat mengundang kontroversi karena ada puisi yang menyindir calon presiden (capres) lain.

Puisi tersebut dibacakan oleh seniman legendaris Butet Kertaradjasa. Puisi yang dibacakan di hadapan ribuan kader PDI Perjuangan (PDIP) ini menyinggung capres lain seperti Anies Baswedan yang disebutnya “berotak pandir” dan Prabowo Subianto sebagai sosok “tukang culik”.

Apa yang Butet bacakan ini mendapat respons kurang baik dari beberapa pihak. Salah satunya adalah pakar hukum dan pengamat politik, Rocky Gerung. Ketidaksukaan ini disebutkan di kanal YouTube pribadinya pada Rabu (28/6/2023).

“Bahkan budayawan atau seniman itu disuruh untuk untuk jadi pemujaan Jokowi kan. Itu yang dikritik orang juga, bikin puisi saja harus dipesan supaya memuji-muji Jokowi atau merendahkan orang lain,” kata Rocky Gerung, dikutip pada Kamis (29/6/2023).

Rocky Gerung bahkan tidak ragu menyebut kalau kehidupan budaya bangsa Indonesia ini menjadi cetek karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terang-terangan melakukan cawe-cawe untuk kepentingan pribadinya.

“Bayangkan misalnya budayawan atau seniman yang seharusnya menuntun aspek kultural bangsa ini aspek artistik, justru bisa buzzer itu. Buzzer-buzzer inpres termasuk budayawan-budayawan Inpres,” kelakar Rocky Gerung.

Dijelaskan bahwa cawe-cawe politik ini dilakukan Jokowi karena ada kekhawatiran terhadap dirinya pasca turun jabatan sebagai Presiden. Padahal, Rocky Gerung menganggap kalau tidak ada yang perlu Jokowi khawatirkan jika masa kepemimpinannya berakhir.

Sumber: kontenjatim

Beri Komentar

23 komentar

  1. Apa sih yg Rocky tdk mng Gerung mliat pa Jokowi,sampe² pakaian pa Jokowi pun mmbuat ber Gerung Gerung layaknya knalpot Brong

  2. Baru disindir seniman udh kepanikan kalian Rokky, belum rudal yg datang mau ngumpet dmn kau, penakut rupanya ha ha ha lebay

  3. Lahan hidupnya sudah kering kerontang, sehingga kelaparan dan bisa jadi gelandangan…..maka jadilah penjilat pantat demi bisa makan, bisa hidup dan tidak jadi gelandangan

  4. Ngomong etik, gak punya otak, dungu, mestinya, gak ngerti, gak paham dst. …. Tapi sejatinya dia sendiri (RG) mudah marah, mudah tersinggung, arogan (g mau ngalah, gak mau menghargai pikiran orang lain, g mau salaman ama lawan debatnya, seenaknya udelnya sendiri, angkuh, sombong dan senang disanjung dan senang dipanggungkan dan maaf ini jg bentuk pikiran.

  5. Kasian roki… Udah tua, h*mbreng, t*lol pula… fadli jon juga rajin bikin puisi menjelekkan presiden, kaga ada yg baper tuh… Suka nyubit kok dicubit nangis… Santai aja kaleee.. Kan wajar blok, ada seniman (atau siapapun) yg benci presiden, tapi ada yg memuji presiden. Ini terjadi di presiden manapun… Kebanyakan gaul ama orang gobl*K sih lu rok…

  6. Seniman adalah obyektif mending Jokowi di cintai seniman.
    Dari pada Rocky garong pemuja setan perbuatan dan mulut tidak pernah sinkron karena memang otaknya SDH tidak beres

    1. Seperti Otak dan Matamu, yg sudah terbutakan dg keadaan. Kau terlalu tuli dan goblok, utk bicara masa depan bangsa. Maklum semaklum-maklumnya…

  7. Cuma otak keledai yg mau masuk kelubang yg sama…yg menerima petugas partai jd pemimpin negara ini..inilah jadinya klu otak msh setingkat kabupaten kota dipksakan memimpin sebuah negara…

  8. Memang yg buat acara itu Jokowi ?. Itu kan acaranya PDI-P. Salah minum obat ya ?, yg penting jangan salah minum racun.

  9. Kok apapun yg dilakukan Pak Jokowi pasti dikritik, coba jaman orba mana berani sentuh.
    Tapi dia mmg begundal orba ya

  10. Analisa tajam dr seorang pengamat, logika jika tdk ada masalah apapun dikemudian hari, mengapa ikut cawe” netral adalah sikap bijak dan harus netral. Jika analisa si RG salah laporkan aja
    Selesai