Eramuslim – Rezim penguasa hari ini tampak memiliki pola yang mirip dengan yang terjadi pada masa Orde Baru, yakni meng-kanalisasi dan melakukan sentralisasi politik. Oleh karena itu, kaum oposisi tidak boleh mandul.
Dalam negara demokrasi, pasti ada pihak pendukung dan oposisi dalam pemerintahan. Jadi menjadi hal normal.
“Oposisi itu hal normal. Bila kehadirannya mengganggu, itu artinya rezim sudah goyah,” kata Akademis Rocky Gerung dalam twitnya di akun @rockygerung, Jumat (21/9).
Gerakan oposisi, salah satunya gerakan masyarakat bertajuk #2019GantiPresiden baik dikenakan pada kaos, hastag sosial media maupun dimainkan sebagai isu oleh elite politik, rupanya efektif mempengaruhi pilihan politik masyarakat.
Tak hanya itu, oposisi juga terus menyuarakan isu tenaga kerja asing (TKA). Kemudian, yang menyebabkan Jokowi semakin goyah.
Lalu, oposisi juga menyuarakan kepuasan kinerja rezim Jokowi – JK dalam sektor ekonomi rendah, terutama terkait lapangan kerja. (rmol)