Rocky Gerung: Presiden Itu Gak Punya Martabat Karena Dia Fungsi, Dia Lembaga

Eramuslim.com – Dalam sebuah mimbar akademis Rocky Gerung mengatakan bahwa Presiden itu gak punya martabat karena dia fungsi dan dia lembaga.


Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Rocky setelah dirinya menerangkan terkait dengan ucapannya ‘banjingan tolol’ di dianggap telah menghina Presiden Joko Widodo.


Rocky menjelaskan karena pernyataan ‘bajingan tolol’ tersebut banyak pihak yang meminta dirinya untuk meminta maaf pada Presiden Jokowi.

Menurut Rocky, bajingan merupakan sebuah profesi yang sangat mulia, di mana pada masa penjajahan Belanda, bajingan adalah kusir gerobak sapi.

Pada saat itu banyak bajingan yang membantu menyembunyikan pejuang dari incaran Belanda, selain itu para bajingan juga banyak mengantar ibu-ibu di zaman majapahit untuk pergi kedukun.


Hingga saat ini juga masih banyak komunitas bajingan di Yogyakarta.

“Apakah saya ngibul, tidak,” terang Rocky.

Rocky menjelaskan bawah riset di majalah antropologi lingkungan namanya Nasional Geografi seorang pria tertarik untuk mengetahui etimologi dari kata bajingan dan dia tulis di sebuah jurnal internasional, di mana kata bajingan itu datang dari tradisi Mataram.

Artilah dalam arti harfiahnya adalah penarik gerobak atau kusir gerobak sapi


Rocky menjelaskan bahwa beberapa politisi senior mengatakan bahwa dirinya telah menghina kepala negara.

“Di mana saya menghina Jokowi, di mana saya menghina kepala negara, dia bilang saya harus minta maaf pada Jokowi karena saya menghina kepala negara,” papar Rocky.

“Jadi kesalahan saya pada Jokowi apa, anda bayangkan logikanya, yang saya kritik berkali-kali, bertahun-tahun adalah kebijakan seorang Presiden,” terang Rocky.

Menurut Rocky, kita sebut seorang karena fisiknya orang dan bukan barang, tapi dianggap dirinya menghina martabat Presiden.

“Presiden itu nggak punya martabat, karena dia fungsi dan dia lembaga,” tegas Rocky.

“Saya terangkan pelan-pelan, martabat itu melekat pada manusia karena diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan mengikuti ke Subhanallah, itu namanya martabat,” ungkap Rocky.

Masih dengan Rocky, Presiden dapat martabat dari rakyat dan yang boleh mengambil martabat Presiden adalah orang yang memilihnya yaitu rakyat, di mana itu dasar pemikirannya.

Jadi tidak ada yang namanya martabat martabat Presiden, martabat Lurah, mereka semua dipilih oleh rakyat dan martabat melekat manusia seumur hidup

Sedangkan Presiden 5 tahun doang, mana ada martabat lima tahunan, kan gila cara berfikirnya.

“Saya terangkan kenapa kesalahan itu terjadi dalam pikiran orang-orang yang memusuhi demokrasi itu, di mana dulunya pemimpin itu disebut Raja,” papar Rocky di akun youtube @ Anti Oligarki engan judul Eksklusive! Rocky Gerung: Bajingan Itu dari Bahasa Jawa Artinya Bukan Menghina.

Bahkan disebut ‘The King Do Nor Wrong’ karena Raja memperoleh wisdemnya dari langit maka dia nggak boleh salah.

Dalam tubuh Raja menyatu antara kehidupan privat dan kehidupan public, di mana pada tubuh yang sama ada kualitas ada pada si Raja.

Jadi jaman dulu jika menghina Raja sama dengan menghina pribadi Raja, namun saat di demokrasi, di mana kita menggunakan Republik maka terpisahlah antara tubuh privat Raja dan tubuh publiknya.

Jadi tidak mungkin terjadi peristiwa penghinaan pada Presiden, karena Presiden adalah lembaga, itulah dasarnya.

Rocky menjelaskan bahwa kesalahan pertama adalah kita tidak mau belajar sejarah dan pengatahuan, oleh karena itu saat dilaporkan makanya pihak Bareskrim tidak mau menerima.

Sumber: disway

Beri Komentar