Eramuslim.com – Semua indikator ekonomi di Indonesia saat ini terus menunjukkan tren negatif. Hal itu menyebabkan nilai tukar rupiah terus tergerus terhadap dolar AS.
Ekonom DR Rizal Ramli dalam talkshow Sapa Indonesia Malam dengan tema “Rupiah Tembus ke Level 14.800” di Kompas TV, Selasa (4/9) malam mengungkapkan, sejak tahun lalu dirinya telah melihat semua indikator ekonomi mulai bergerak ke arah yang negatif.
Namun, kata RR, para menteri dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo melaporkan ke presiden hanya soal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Ekonomi itu bukan hanya APBN. Ekonomi itu transaksi perdagangan, current acount, balance of payment, Primary balance,” ujarnya.
Indikator ekonomi yang terus mengarah ke negatif tersebut, kata dia, telah berulang kali diungkapkan. Baik di media massa maupun disampaikan langsung kepada menteri di Kabinet Kerja.
“Kami sampaikan juga kepada beberapa menteri. Eh malah sibuk bantah-bantah,” ucapnya.
Persis seperti di tahun 98, lanjut RR, semua menteri ngotot mengatakan fundamental Indonesia kuat. Padahal, fundamental tersebut tidak kuat karena semua indikator yang ada negatif.
“Kalau betul fundamentalnya kuat ya (indikatornya) positif atau mengarah ke positif,” ungkapnya.
Namun, tambah RR, masih ada menteri yang termasuk Menteri Keuangan yang mengatakan, situasi masih dalam keadaan hati-hati.
“Lah kalau hati-hati positif, bukan negatif arahnya makin gede. Oleh karena itu kami katakan ini lampu kuning. Hati-hati, bisa-bisa ini sudah setengah merah,” demikian RR. [rmol]