Rizal Ramli: Kalau Budi Waseso ngomong matamu, itu sudah gedeg banget

Eramuslim.com – Ekonom Rizal Ramli ikut angkat suara soal kisruh permintaan penyewaan gudang oleh Perum Bulog. Menurutnya, permintaan tersebut juga termasuk urusan pemerintah karena menyangkut kebijakan impor beras.

Dia menjelaskan, saat ini gudang Bulog penuh karena cadangan beras di gudang Bulog mencapai 2,4 juta ton, belum termasuk dengan beras hasil panen. Sehingga, jika ditambah dengan beras impor, maka Bulog akan membutuhkan tambahan gudang.

“Kebayang tidak di Bulog hari ini ada stok 2,4 juta ton. Mau tidak ada gudang, sehingga Pak Buwas mengatakan kantor Kemendag jadi gudang beras. Dijawab oleh mendag itu bukan urusan kami soal gudang. Buwas bilang, matamu. Kalau orang Jawa sudah ngomong gitu, sudah gedeg banget. Tidak ada gudang untuk beli buntutnya Bulog tidak bisa beli beras rakyat. Kejam ini,” kata Rizal di Jakarta, Kamis (20/9).

Dengan banyaknya stok beras yang dimiliki Bulog, dia pun menilai bahwa kebijakan impor beras tidak diperlukan. Dia menjelaskan, saat ini Indonesia masih menghadapi musim penghujan sehingga masih bisa panen beras.

“Tetapi kalau ada suhu dunia panas sekali atau el nino, produksi beras itu akan turun 10 persen. Kita mau tidak mau memang harus impor 2 sampai 2,5 juta ton. Nah tahun ini cuaca banyak hujan, tahun kemarin juga banyak hujan tidak ada alasan untuk impor berlebihan,” imbuhnya.

Jika pemerintah masih tetap ingin melakukan impor beras namun belum menyediakan gudang tambahan, dikhawatirkan akan menurunkan kualitas beras karena tidak terserap maksimal.

“Akhirnya beras itu di kasih ke rakyat miskin. Program raskin. Rakyat miskin saja marah dikasih beras kayak gitu. Itu lah klau stok berlebihan karen semangat banget untuk impor karena ada rente (mafia) ekonominya,” tandasnya. [azz]