Rizal Ramli: Jika Orang Cerdas dan Benar Tidak Berani Bertindak, Indonesia Akan Hancur

rizal ramliEramuslim.com – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, DR. Rizal Ramli mengaku takut kalau kasus saat Jerman jatuh terpuruk di tangan seorang kopral bernama Hitler terjadi di Indonesia.
Menurut Rizal, Jerman jauh sebelum Hitler berkuasa adalah negara yang hebat. Pasalnya, Jerman diisi oleh orang yang hebat, rasional dan berbudaya. Bagaimana tidak, hampir semua komposer musik top dunia berasal dari Jerman.
Tak hanya itu, Jerman pun menyumbang 80 persen ahli filsafat dunia seperti Immanuel Kant, Karl Marx atau Hegel. Ditambah, warga Jerman, kristiani, yang religius dan taat beribadah.
“Tapi bangsa yang cerdas karena jago filsafat, hati lembut karena suka musik bisa dihancurkan oleh seorang kopral bernama Hitler. Kenapa? Karena orang yang cerdas dan lembut tadi tidak berani nyatakan kebenaran,” kata Rizal saat melakukan dialog dengan blogger bertema “Indonesia Mental Juara” di Gandaria City, Jakarta, Minggu (13/12).
Menurut Rizal, Indonesia juga bisa menghadapi situasi seperti Jerman itu. Banyak orang pintar, budi pekertinya halus, jujur, religius di Indonesia tapi tidak berani nyatakan kebenaran. Akibatnya, saat ini di Indonesia orang-orang brengsek atau tikus-tikus banyak berkeliaran dan hampir mengusasi seluruh lini kehidupan bangsa.
“Yang berkuasa akhirnya orang brengsek. Orang yang hanya pentingkan kelompoknya. Sudah jadi pejabat masih mau jadi pengusaha. Ini yang bikin Indonesia rusak,” ujar Menko Perekonomian di era Presiden Gus Dur ini.
Ditambah lagi, kata Rizal, Indonesia sedang dilanda kesenjangan yang tinggi antara private truth dan public testimony. Private truth kata mantan kepala Bulog itu diisi oleh pejabat atau orang-orang yang berbicara benar tapi saat tidak di depan publik. Sementara public tesminoty diisi oleh orang-orang yang berbohong saat bicara depan publik karena takut kepentingannya atau kelompoknya terganggu, bahkan takut dipecat.
“Jadi katakanlah yang benar itu benar, salah ya salah, sampaikan kejujuran. Pejabat selalu katakan kebenaran kalau private truth saja. Tapi public testimony bicara menipu,” demikian Rizal.(ts/RMOL)