Dwifungsi pengpeng, itulah istilah yang digunakan Rizal yang kala itu menjabat Menko Maritim dan Sumber Daya. Istilah tersebut mulai ia gunakan setelah media massa mengendus permainan bisnis Wapres JK dan kaitannya dengan sejumlah kasus, termasuk kasus Pelindo II dengan tersangka RJ Lino.
“Di negara lain ada UU untuk mencegah conflict of interest sehingga tidak merugikan rakyat dan negara,” tambah Rizal menanggapi pengakuan Menteri Perdagangan soal impor beras.
Masih terkait isu impor beras, beberapa hari lalu Rizal mengatakan bahwa seharusnya Bulog memiliki cadangan stok beras sebanyak 2 sampai 2,5 juta ton yang bisa digelontorkan untuk mengatasi kenaikan harga beras di daerah-daerah. Artinya, Bulog bisa mengintervensi dengan melakukan operasi pasar sehingga menekan harga.
Rizal menyayangkan Bulog yang saat ini tidak aktif. Ia mencontohkan, Bulog hanya membeli 58 persen atau sekitar 1 juta ton beras dari petani pada tahun 2017. Ia pertanyakan mengapa Bulog tidak membeli 2 sampai 2,5 juta ton beras untuk stok dalam negeri.
“Karena kalau beli dari rakyat 2,5 juta ton jadi enggak ada kebutuhan untuk impor. Perlu kalian pertanyakan kenapa Bulog tidak beli sesuai target, apa alasannya, sengaja? Kalau sengaja, saya kasihan sekali. Pemerintahan Jokowi dikerjain nih,” ungkap dia
Presiden Joko WIdodo kembali memperlihatkan ketidaksenangannya atas kondisi perekonomian Indonesia yang masih lemah. Pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor dirasa tidak berdampak secara sistemik pada perbaikan mutu hidup masyarakat secara menyeluruh..(k/kf)