eramuslim.com – Mantan petinggi Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, turut mengomentari polemik terkait keberadaan pagar laut yang tengah menjadi sorotan publik.
Melalui channel YouTube Pecinta Ulama, Habib Rizieq mengungkapkan keheranannya terhadap pagar laut sepanjang 30 kilometer tersebut. Ia yakin pagar itu bukan hasil karya para nelayan setempat.
“Saudara, itu bangun pagar 30 kilo meter pakai bambu-bambu betung yang panjang-panjang hitung aja dah harganya. Itu miliaran. Nelayan dari mana duitnya? Baru kaya sedikit udah mager laut iyeee,” ujarnya pada Rabu, 22 Januari 2025.
Habib Rizieq juga mempertanyakan mengapa tidak ada pejabat yang mengetahui keberadaan pagar laut tersebut.
“Udah gitu anehnya 30 kilo meter laut di pagar dari RT, RW, lurah, camat sampai presiden enggak tahu, iyeee. Lu buta? Kacau tidak? Kacau,” katanya lantang.
Lebih lanjut, ia menyoroti panjangnya pagar tersebut dan mempertanyakan keberadaan petugas yang seharusnya mengawasi wilayah tersebut.
“Saya mau tanya, pagar 30 kilo meter tuh pendek apa panjang? Panjang. Sekarang saya mau tanya, di pinggir laut kita ada petugas kita tidak? Dia mau bodohin rakyat iyeee,” sambungnya.
Dalam video tersebut, Habib Rizieq juga mengkritik kinerja para menteri yang dianggap tidak memberikan penjelasan terkait kasus ini.
“Ditanya ini bagaimana pak 30 kilo meter pagar laut, menteri ditanya gak tahu. Ngapain lu jadi menteri? Digaji mahal nggak tahu. Kacau tidak? Kacau,” tuturnya.
Ia bahkan menuduh bahwa sejumlah pejabat telah menerima suap dalam kasus ini.
“Bukan enggak tahu, tapi udah pada terima sogokan. Dia enggak sangka kalau rakyat marah. Pinggir laut itu milik negara, bukan milik pribadi. Enggak boleh saudara orang main pagar-pagar. Pagar laut,” ungkapnya.
Habib Rizieq juga menyayangkan alasan yang menyebut bahwa pagar tersebut dibangun secara swadaya oleh masyarakat atau nelayan.
“Sombongnya. Eh sekarang begitu sudah ramai apa dibilang, enggak itu swadaya masyarakat, swadaya nelayan. Eh tu pagar harganya puluhan miliar, terus nelayan yang keluarin duit dari mane? Kacau tidak? Kita nih semua dianggap goblok,” ujarnya dengan nada jengkel.
Ia menegaskan bahwa pemerintah dan sejumlah pejabat telah membohongi rakyat terkait kasus ini.
“Pemerintah anggap kita goblok. Menteri anggap kita goblok. DPR anggap kita goblok. Saudara, itu bangun pagar 30 kilo meter pakai bambu-bambu betung yang panjang-panjang, hitung aja dah harganya itu miliaran,” katanya.
“Nelayan dari mana duitnya? Tiap hari makan ikan asin, ikan segar dia jual. Jangan ngebodohin rakyat saudara,” imbuhnya.
Habib Rizieq kemudian menyatakan rasa syukurnya karena masih banyak nelayan jujur yang berani melawan ketidakadilan ini.
“Alhamdulillah nelayan-nelayan yang jujur masih banyak. Itu pengusaha yang bangun.”
Ia juga mengultimatum para pengusaha yang diduga terlibat dalam pembangunan pagar tersebut, termasuk kelompok yang disebutnya Sembilan Naga.
“Nah makanya saya mau ingatkan kepada pengusaha-pengusaha, khususnya Sembilan Naga. Jangan mancing kami marah. Nanti kalau kami umat Islam sudah marah kalian Sembilan Naga akan kami jadikan sembilan cacing. Takbir. Allahu Akbar,” serunya.
“Siap berjuang? Siap lawan mereka? Siap cacingkan naga? Takbir. Allahu Akbar,” lanjutnya di hadapan para jamaah.
Habib Rizieq juga mengingatkan agar pengusaha dan oknum pejabat tidak menggunakan kekuatan uang serta aparat untuk menekan rakyat dan nelayan.
“Gua kepret lu. Jangan takut ya ikhwan. Makanya rakyat yang ada di Tangerang yang di pinggir laut sana terus berjuang, rebut hak kalian. Kalian punya hak untuk melaut. Kalian punya hak supaya lautnya bebas untuk berlayar,” tegasnya.
“Kalian punya hak untuk menjaga tanah kalian. Kalian punya hak untuk tetap hidup di tanah kelahiran kalian. Jangan takut dengan Sembilan Naga, premannya atau oknum pejabat yang mendukungnya,” tambahnya.
Habib Rizieq berjanji akan mendukung penuh rakyat jika bersatu melawan ketidakadilan ini.
“Demi Allah, kalau rakyat di sana sudah bersatu, betul-betul mau menegakkan keadilan, saya akan ajak semua umat Islam ramai-ramai kita bela rakyat. Hancurkan Sembilan Naga. Siap berjuang? Siap jadikan naga sebagai cacing?” tanyanya kepada para jamaah.
“Siaaap,” jawab mereka serentak.
“Takbir, Allahu Akbar,” serunya dengan penuh semangat.
(Sumber: Viva)
Saya sih sudah melewati rasa marah jadinya cuekin sajalah,percuma!!!