Eramuslim.com – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pernah menolak jabatan menteri dari Presiden Joko Widodo. Risma begitu dia disapa pun menceritakan proses penolakannya itu. Saat itu, Risma mengaku dipanggil langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri ketika Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla hendak membentuk Kabinet Kerja.
Saat dipanggil Megawati itu pula Risma langsung menolak tawaran tersebut. “Lho, gimana sih, Mbak?” kata kader PDI Perjuangan itu menirukan reaksi Megawati. “Iya, Bu (Megawati), warga saya masih banyak yang belum sejahtera,” kata Risma kepada Megawati menyampaikan alasan penolakannya. Namun, Risma tidak menjelaskan detail tawaran dari Jokowi, termasuk waktu dan posisi yang ditawarkan.
Padahal, Risma mengenang, waktu itu PDI Perjuangan sudah memperhitungkan calon menteri-menteri yang akan disetor kepada Presiden Jokowi. Di antara nama yang dicalonkan hanya Risma yang menolak. Kondisi ini seakan mengisyaratkan walau petugas partai atau kader partai, dia masih bisa menolak bila disampaikan kepada Megawati. “Ya, mestinya kan aku sudah jadi menteri, rek.”
Terungkapnya tawaran menteri tersebut dibeberkan Risma setelah meninjau lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 11 Agustus 2016. Berkaca dari peristiwa tersebut Risma yakin Megawati mampu bersikap bijaksana seandainya nanti Risma pun menolak permintaan Megawati untuk maju dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017.
Sebab itulah, Risma mengaku, dia tidak bakal tertekan meski banyak dorongan atau tekanan dari berbagai pihak maupun partai agar ia terjun ke Ibu Kota menantang gubernur inkumben Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Alasannya, Risma tidak terlalu memikirkan pilkada DKI Jakarta. “Tidaklah, masak mukaku kelihatan tertekan, rek? Kalau saya tertekan, saya tidak akan menemui kalian,” kata Risma kepada wartawan.
Nama Risma digadang-gadang sebagai kandidat yang paling mumpuni untuk menandingi elektabilitas calon inkumben Basuki. Bahkan PDI Perjuangan juga sedang menimbang Risma jika dicalonkan melawan Ahok. Meski begitu, hingga saat ini PDI Perjuangan belum memutuskan calon peserta pilkada DKI Jakarta. Adapun Ahok hingga kini sudah didukung tiga partai, yakni Golkar, NasDem, dan Hanura.(ts/tmpo)