Dari sisi demografi, netizen berusia 26-35 tahun mendominasi percakapan sebesar 35 persen. Mereka, kata Rustika, memberikan dukungannya pada Palestina melalui hashtag seperti #kamibersamapalestina, #aksibelapalestina, #saveAlAqsa. Sementara netizen berusia 18-25 tahun lebih menunjukkan posisi mereka dalam Palestina dengan semangat yang menyala-nyala untuk membantu Palestina dan juga dukungannya pada keputusan Jokowi.
“Menariknya, netizen yang berusia di atas 35 tahun lebih banyak menyebut nama Trump atau membuat hashtag #Trump. Dalam riset ini, percakapan mereka lebih beda analisis kebijakan yang kontroversial ini,” terangnya.
Rustika menambahkan, Palestina telah menyatukan netizen di Indonesia. Sepanjang percakapan tiga hari terakhir, hampir tidak ditemukan percakapan yang mendukung kebijakan Pemerintah AS tersebut. (Rmol)