Masyarakat Indonesia khususnya umat Islam dapat mewaspadai gerakan inteligen Yahudi yang tidak menghendaki Islam berkembang di Indonesia. Karena gerakan itu, sudah menyusup ke dalam kehidupan beragama dan politik di Indonesia. Hal tersebut diungkapkan oleh Tokoh Betawi yang juga pengamat Zionisme Ridwan Saidi dalam Seminar tentang Kebangkitan Umat Islam dan Kehancuran Zionis Israel, di Auditorium Adhiyana, Gedung Wisma Antara, Jakarta, Kamis(30/8).
Ia mencontohkan, yang terjadi pada Kasus Munir, serta kemunculan Jaringan Islam Liberal (JIL) yang dibiayai oleh asing untuk melakukan misi intelijen, menghancurkan kekuatan Islam dengan jalan membingungkan pemikiran umat Islam.
"Jangan dikira intelijen hanya membunuh, kayak membunuh Munir, dan juga tidak meski pakai kacamata, dan bawa pistol, banyak macamnya kita harus waspada, "ujarnya.
Ridwan Saidi juga menyinggung bahwa, memanasnya hubungan antara Indonesia-Malaysia yang akhir-akhir ini dipicu kasus pemukulan terhadap wasit karaketa Indonesia tidak perlu dibesar-besarkan, karena boleh jadi ini rangkaian upaya memecah belah umat Islam yang notabene menjadi mayoritas di kedua negara yang memiliki etnis Melayu. Meskipun secara hukum, tindakan kekerasan itu tidak dibenarkan.
"Pemerintah Indonesia dan Malaysia tidak pernah bersih dari intrik-intrik Yahudi, "tukasnya.(novel)