Puluhan ribu umat Islam yang tergabung dalam Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina (KNRP) berkumpul di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Ahad (10/6) pagi. Mereka berasal dari wilayah Jabodetabek, menggelar aksi solidaritas, peringatan 40 tahun penjajahan zionis Israel terhadap Masjid Al-Aqsha.
Aksi tersebut merupakan bentuk keprihatinan umat Islam Indonesia atas segala bentuk kejahatan kemanusian yang dilakukan oleh Israel terhadap negara-negara Arab, khususnya bangsa Palestina. Hal tesebut disampaikan oleh Ketua Harian KNRP Muqqodam Cholil di sela-sela orasinya, di Lapangan Monas, Jakarta.
"Kami serukan kepada Zionis Israel untuk keluar dari wilayah Masjid Al-Aqsha, dan menyerahkan Al-Aqsha kepada umat Islam, serta menghentikan segala bentuk kekerasan dan terorisme di Palestina, Allahu Akbar, " teriaknya disambut serentak oleh seluruh perserta aksi.
Dalam aksi itu, Muqqodam kembali mengingatkan seluruh peserta yang hadir untuk menyisihkan harta mereka, kemudian sambil mengumandangkan yel-yel "One Man One Dollar to Save Palestina", peserta aksi mulai merogoh kantong mereka, memberikan bantuan dana untuk membantu warga Palestina.
Sementara itu, Presiden PKS Tifatul Sembiring mendesak pemerintah Indonesia untuk tidak melakukan kompromi-kompromi dengan Israel, yang telah melakukan penjajahan terhadap bangsa Palestina.
"Kita ingatkan KADIN serta parlemen, supaya tidak membuka kerja sama dan mengundang Israel dalam forum apapun, " ujarnya.
Ia pun mengingatkan kembali agar umat Islam dapat melanjutkan aksi boikot terhadap produk-produk Zionis, dan meminta Badan Intelijen Negara (BIN) mengawasi dengan cermat setiap produk asing yang masuk ke Indonesia.
Senada dengan itu, Ketua Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina Soeripto menyatakan, untuk memulihkan kondisi bangsa Palestina, perlu dilakukan penggalangan dana secara besar-besaran oleh seluruh negara-negara Islam di dunia.
"Kita harus membongkar kejahatan yang dilakukan oleh Israel, dan mendesak agar embargo ekonomi terhadap Palestina dicabut, " imbuhnya.
Angota Komisi III DPR ini juga menuntut, sikap pro aktif dari pemerintah Indonesia dalam berbagai forum internasional agar negara-negara dunia mengakui kemerdekaan Palestina.
Aksi tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh antara lain, Ketua MPRRI Hidayat Nurwahid, Anggota FPDIP DPR Permadi, Tokoh Naional Sabam Sirait, Anggota FPKS DPR Al-Muzammil Yusuf, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ahmad Heriyawan.
Para peserta aksi membawa bendera Palestina serta mengenakan ikat kepala bertuliskan "Save Palestina." Selain diisi dengan orasi peserta juga dihibur dengan grup Nasyid Izzatull Islam yang mengumandangkan lagu-lagu perjuangan bagi Palestina. (novel)