Eramuslim.com – Militansi mahasiswa masih tinggi, walau senja telah berlari jauh menembus malam. Sampai jauh malam (28/10), ribuan mahasiswa tetap melakukan demonstrasi di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Wajah mereka tampak lelah, namun atmosfer perjuangan yang penuh semangat masih kental terasa. Apalagi, masih banyak juga elemen buruh yang juga ikit berunjuk rasa.
Secara bergantian, para mahasiswa itu terus berorasi, mengkritik pemerintah yang mereka nilai tak berbuat banyak untuk bangsa dan negara ini. Mereka menilai, pemerintah Joko-JK gagal dalam berbagai aspek utama kehidupan.
Sebelumnya, pada Rabu siang, mereka menggelar Sidang Rakyat. Majelis hakimnya dipimpin oleh Koordinator Wilayah Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia. Sidang rakyat ini bertujuan mengevaluasi dan mengadili Joko-JK atas janji mereka semasa kampanye dan setelah terpilih sebagai presiden dan wakil presiden. Berbagai macam tuntutan dibacakan oleh perwakilan mahasiswa dan buruh, mulai dari tuntutan atas kacau-balaunya tatanan hukum di negeri ini sampai soal kolusi, korupsi, dan nepotisme yang merebak dalam setahun ini dalam pengisian jabatan.
Sementara itu, di Twitter, muncul hastag atau tanda pagar #SayaDukungMahasiswa dan juga #DukugSidangIstimewaMPR
Sayangnya, media-media mainstream sengaja tidak meliput dan tidak memuat berita aksi demo besar mahasiswa-buruh yang melibatkan ribuan peserta. Media-media besar ini dari informasi di kalangan wartawan telah menerima guyuran uang dari rezim penguasa agar tutup mulut. Salah satu pilar demokrasi ini telah melacurkan diri menjadi media propaganda rezim penguasa. Jika rezim ini jatuh, maka catatlah media-media mana saja yang telah melacurkan diri tersebut dan harus direvolusi. (ts)
