Eramuslim.com – Kasus penyerangan jamaah salat Idul Fitri serta pembakaran kios dan masjid di Tolikara, Papua, menyita perhatian masyarakat. Ketua Umum Forum Silaturahmi Ta’mir Masjid dan Mushola Indonesia, Rhoma Irama meminta umat Islam tidak terpancing dan terprovokasi atas peristiwa itu.
Rhoma Irama mengatakan umat muslim tetap harus menunjukan bahwa agama Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin, yang bisa saling mencintai sesama dan bukan sekadar omong kosong belaka.
“Islam sebagai rahmatan lil alamin, ini bukan lip service dari Islam,” katanya di Masjid Husnul Khatimah, Jalan Pondok Jaya I No 35A, Pela Mampang, Jakarta Selatan, Senin (20/7)
Rhoma mengaku kalau pernyataan tersebut, sudah ia sampaikan kepada sejumlah teman yang kebetulan beragama Nasrani, yang berada di tanah Papua, tak lama setelah peristiwa di Tolikara terjadi.
Apa yang dikemukakan Rhoma dalam konteks ajaran Islam tentu salah waktu dan tempat. Islam sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin adalah kondisi terhadap orang-orang kafir yang mengakui kekuasaan Islam, membayar jizyah, dan tidak menunjukkan kebenciannya. Islam adalah rahmat bagi semuanya. Namun di saat orang-orang kafir sudah melakukan penyerangan terang-terangan terhadap umat Islam, bahkan berani menyerang di saat umat Islam melakukan sholat Iedul Fitri, dan membakar Rumah Allah, maka Islam akan tampil sebagai Dzulfiqqar, pedangnya Rasul SAW yang akan menebas musuh-musuh Allah Swt tersebut. Rhoma Irama jelas-jelas salah dalam hal ini.
Sebagai seorang yang tahu banyak tentang agama Islam, Rhoma Irama sesungguhnya tahu persis arti dan makna Islam sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin. Ada yang berkata, mungkin dia berkata demikian, demi meraih simpati agar Partai Idaman-nya dilirik orang banyak. Jika demikian sama saja dengan menjual agama dengan harga murah. Mudah-mudahan Rhoma Irama bukan tipe manusia seperti ini.(rz)