Rezim Jokowi Simpan Bom Waktu Krisis Ekonomi Seperti Halnya Tahun 1998

JOkowi1Eramuslim.com – Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) saat ini dinilai belum bisa menjadi leader dalam bidang ekonomi. Hal tersebut diungkapkan oleh pengamat pasar modal Adler Haymans Manurung. Menurutnya perekonomian saat ini tumbuh bukan karena kebijakan pemerintah, tetapi karena konsumsi masyarakat yang tinggi.

“Di dalam bidang finansial ada problem, bom waktu ada di depan,” ungkap pria yang juga merupakan Direktur BBC di acara Jumasip (Jumat malam ngegosip politik) di Wedangan 200, Jalan RS Fatmawati Raya No. 200, Jakarta Selatan. Bom waktu yang terjadi menurut Adler adalah pemerintah mengeluarkan obligasi hingga lebih dari 1000 triliun, namun 5000 triliunnya dipegang asing.

“Artinya pemerintah tidak digjaya terhadap terhadap utang obligasi,” paparnya.

Di samping itu, dalam traksaksi berjalan ekspor impor yang naik adalah asing. Sementara traksaksi berjalan negara negatif dan terjadi defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Problem lainnya adalah saham di bursa banyak yang dipegang asing. “Semuanya adalah bom waktu bagi perekonomian kita. Bukan tidak mungkin kondisi seperti tahun 1998 terjadi,” paparnya.

Gilanya, walau segalanya bergantungkepada utang dan uang rakyat yang dipajaki atas nama pajak, namun gaya para pejabat pemerintah sangat amat borju. Fasilitas, gaji, dan segalanya selalu mau nomor satu dalam hal kenyamanan, kemewahan, dan sebagainya. Dengan begini, pemerintah ibarat sudah menandatangani kematiannya sendiri yang teramat menyakitkan kelak.(rz)