Rentetan Perlakuan Ganjil HRS Selama di Arab Saudi [Versi FPI]

Keeseokan harinya, yakni 15 Juli hingga 19 Juli, Habib Rizieq menyambangi Kantor Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi dan Markas Besar Amnud Daulah Saudi di Pusat Penjara Politik Arab Saudi di wilayah Dzahban, Jeddah.

Namun, Habib Rizieq kembali pulang ke rumah dengan tangan hampa. Dia tidak memperoleh penjelasan mengapa dirinya dicekal keluar Arab Saudi.

Hari berganti hari. Bulan berganti bulan. Habib Rizieq tetap tidak mengetahui motif dirinya dicekal oleh pihak berwenang setempat. Hingga sebulan kemudian, tepatnya pada 24 Agustus, Rizieq ditahan.

“Tanggal 24 Agustus 2018, saat Milad ke-53, HRS dihadang petugas patroli Saudi dan ditahan di depan mata istri dan ketiga puterinya, dan dilepas setelah 4 jam ditahan,” bunyi keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com.

Imam FPI DKI Jakarta Muchsin Alatas mengatakan Habib Rizieq dihadang usai makan di restoran. Petugas yang menghadang menuduh Habib Rizieq membuat dokumen palsu seraya menunjukkan salinan dokumen.

Habib Rizieq lantas mengeluarkan dokumen identitas yang asli dari kantungnya. Berbeda dengan yang ditunjukkan oleh petugas. Habib Rizieq bersama petugas lalu menuju kantor imigrasi untuk diperiksa sejak pukul 23.00 hingga sekitar 03.00-04.00 waktu setempat.

Dituduh Inisiator Demo Anarkis dan Pendukung ISIS

Setelah mengalami kejadian yang kurang mengenakkan tersebut, Rizieq mendapat bantuan dari sahabat dan koleganya di Arab Saudi. Mereka mengklaim ada pihak di Indonesia yang membuat laporan palsu seputar riwayat Rizieq selama ini.

Laporan tersebut diberikan kepada Amnud Daulah Saudi atau semacam lembaga keamanan nasional setempat. Laporan itulah yang diduga membuat Rizieq mendapat perlakuan tidak menyenangkan.

Merujuk informasi yang dikonfirmasi oleh petinggi FPI, ada 15 poin terkait riwayat Rizieq.