Eramuslim.com – Niat Basuki Purnama alias Ahok untuk maju sebagai calon petahana di Pilkada Jakarta 2017 terus dihadang berbagai kabar negatif seputar kiprah politiknya.
Kali ini, isu berhembus mengenai kedekatannya dengan Partai Komunis China (PKC).
Renaissance Institute menyebutkan, Ahok diduga memperoleh sokongan dana yang tak terhingga dari PKC.
“Hasil temuan saya, tanggal 27 Juni lalu ada dua utusan PKC yakni pimpinan komisi disiplin PKC, dan wakil rektor salah satu institut yang melakukan penyidikan kader PKC. Pertemuan diadakan di salah satu restoran di Ketapang,” ungkap Ketua Bidang Geopolitik Renaissance Institute, Amir Hamzah, saat sesi jumpa pers di Penus Cafe, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, (14/7).
Dia melanjutkan, dari data yang dimilikinya, kedua utusan PKC itu disebut bertemu dengan dua orang kepercayaan Ahok.
“Mereka berbicara bagaimana mendukung operasional dan pendanaan Ahok untuk Pilkada 2017, berkaitan dengan reklamasi, dan kereta cepat Jakarta-Bandung,” imbuhnya.
Amir mengaku sengaja membeberkan informasi ini untuk menguatkan bukti bahwa kedaulatan negara Indonesia sedang rapuh.
Ia mencontohkan Tibet, yang saat ini berada di bawah hegemoni China. Dulunya, China membangun infrastruktur, membangun jalur kereta di Tibet menggunakan tentara nasional, lalu secara tiba-tiba menyerang warga Tibet dan menjajah wilayah tersebut hingga akhirnya pemimpin Tibet, Dalai Lama, harus mengungsi ke negara lain.
“Kita harus meningkatkan kewaspadaan. Anak-anak bangsa mari mengawasi kondisi nasional dan menggalang kekuatan untuk menjaga bangsa,” ucapnya. (ts/rmol)