Eramuslim.com – Warga di Kota Cirebon berdesak-desakan dan terjadi kerumunan ketika persiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan kunjungan kerja dan membagi-bagi sembako pada Selasa (31/8/2021).
Tujuan kunjungan kerja Jokowi di sana, guna memantau langsung vaksinasi dan meresmikan bendungan Kuningan.
Menangapi itu, Refly Harun menyayangkan kerumunan warga akibat pembagian sembako oleh Presiden. Padahal, di sisi lai, Habib Rizieq Shihab dihukum karena kerumunan dan dianggap melanggar protokol kesehatan.
“Lag-lagi presiden Jokowi buat kerumunan atau menjadi pangkal tolak dari terciptanya kerumunan. Tapi ya namanya presden tidak diapa-apakan, tapi kita tahu bahwa di sisi lain Habib Rizieq justru dipenjarakan, dipidanakan, dianggap melakukan tindakan yang melanggar hukum,” ujar Refly Harun dikutip kanal YouTube-nya Rabu (1/9/2021).
Refly meninilai, Habib Rizieq bahkan seolah dicari-cari kesalahannya dengan kasus kerumunan di Petamburan. Padahal menurut Refly Harun, Jokowi juga banyak membuat kerumunan.
Bahkan lebih berat dari Habib Rizieq Shihab sebab warga nyaris diinjak-injak dan saling dorong demi bingkisan Jokowi.
“Luar biasa untuk sebuah pelanggaran protokol kesehatan yang berkali-kali dilakukan oleh Presiden Jokowi. Ada kerumunan di Grogol, ada kerumunan di NTT, ada keruman di Kalimantan. Semuanya adalah kerumuan bahkan jau lebih berat derajat kerumunannya dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh HRS. Karena ini tadi ada beritanya sampai ada injak-injak, sampai rebut-rebutan, sampai dorong-dorongan,” ujar Refly Harun.
Refly Harun mengaku heran dengan kerumunan yang terus-terus diciptakan oleh Jokowi. Entah disengajakan untuk pencitraan atau terjadi secara spontan.
“Persoalannya adalah persdien sengaja, atau tim-nya sengaja untuk terus melakukan kerumunan agar terlihat bahwa Presiden dicintai rakyatnya, apakah presiden ingin terlihat bahwa dia peduli sama rakyatnya atau bagaimana, karena rasanya tidak perlu seorang presiden untuk membagikan sembako karena pasti tercipta kerumunan,” tutur Reflu Harun. [FIN]