Refly Harun Berharap Presiden yang Terpilih Nanti Tak Seperti Jokowi, Ini Alasannya

eramuslim.com – Pengamat politik Refly Harun menyatakan sebaiknya siapapun pemimpin terpilih tidak setipe dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika membahas jalannya Pilpres 2024.

Pada awalnya, Refly Harun menyatakan pemerintah merupakan faktor pembelah paling signifikan di Pilpres 2024. Hal ini terkait dengan Jokowi yang menegaskan tidak akan bersikap netral atau melakukan cawe-cawe.

“Pada pilpres 2024 faktor pembelah faktor pemecah itu menurut saya yang paling signifikan adalah pemerintah, yaitu keterlibatan pemerintah atau cawi-cawenya Jokowi,” ucap Refly.

Padahal menurutnya, cawe-cawe Jokowi atau keterlibatan pemerintah dalam Pilpres 2024 menjadi faktor pemecah yang luar biasa, karena efeknya bisa menimbulkan kemarahan rakyat.

“Itu akan menjadi faktor pemecah faktor pembelah yang luar biasa, bahkan bisa menjadi faktor kemarahan,” ujarnya dikutip dari YouTube Refly Harun, Jumat (14/7).

Sehingga menurutnya jika ingin Pemilu 2024 berjalan damai, maka pemerintah harus netral, selain itu pemimpin yang terpilih sebaiknya bukan tipe seperti Jokowi.

“Karena itu kalau tidak mau pecah tidak mau terbelah one thing for sure pemerintah harus netral terlebih dahulu, kondisi yang harus didapatkan harus netral,” ujarnya.

“Tanpa netralitas dari penguasa akan sulit untuk kemudian mendapatkan sebuah pemilu yang harmonis itu syarat utama, syarat yang kedua menurut saya adalah siapapun pemimpin yang terpilih jangan tipenya seperti Jokowi, sorry to say,” tambahnya.

Pasalnya saat memerintah, Jokowi mempunyai kesalahan utama, yaitu membiarkan kelompok relawannya terus bertumbuh di luar partai politik, dan itu tidak baik bagi demokrasi.

“Kenapa begitu? kesalahan utama Presiden Jokowi adalah ketika dia memerintah dia membiarkan kelompok-kelompok relawannya itu bertahan tumbuh sebagai kekuatan di luar partai politik, dan itu tidak sehat bagi demokrasi,” tandasnya.

 

(Sumber: Wartaekonomi)

Beri Komentar

1 komentar

  1. Sebaiknya relawan Jkw terhimpun dalam sebuah partai, entah apapun namanya, sehingga sepak terjang terkendali, tidak liar … Pendanaannya pun lebih mudah diaudit dan diawasi rakyat … (!?)