Ketua F-PPP DPR Endin AJ Soefhira mengungkapkan, sampai dua tahun terakhir kinerja DPR masih jauh dari harapan dan buruk. Anggota DPR pun banyak yang takut mengakui kinerjanya bagus.
“Karena masyarakat sudah memvonis buruk tersebut misalnya terkait dengan video mesum Yahya Zaini dan Maria Eva, percaloan anggaran, malas bersidang, impor beras, BBM, studi banding ke luar negeri, dan lain-lain,” kata Endi kepada pers di Gedung DPR, Jakarta, Jum’at (22/12).
Menurutnya, pihaknya dan banyak anggota dewan sudah bekerja keras. Tapi, ada juga anggota DPR yang kerja sejam sehari dan ada pula yang 24 jam sehari. Akibatnya, kesalahan satu orang anggota DPR berimbas kepada yang lain.
“Ibaratnya setetes nila merusak susu seblanga. Padahal banyak anggota dewan yang baik dan bekerja maksimal,”tuturnya berpantun.
Hal serupa disampaikan Ketua F-PDIP DPR Tjahyo Kumolo. “Jujur saja, katanya, “kinerja DPR dalam dua tahun ini di mata rakyat adalah buruk. DPR tidak berpihak kepada rakyat, dan sebaliknya lebih memihak pemreintah ketika memutuskan masalah beras, BBM, pupuk, bencana, dan lain-lain.”
Kendati demikian, Tjahyo meminta penilaian itu juga harus fair, meski dalam perundang-undangan tidak memuaskan, namun anggaran (budgjet) bisa dipertanggungjawabkan.
Sedangkan untuk menilai kinerja DPR, selain masalah kualitas dan komitmen dewan, mekanisme rekrutmen caleg juga harus diperbaiki agar menghasilkan dewan yang berkualitas dan mempunyai komitmen. “Sehingga kinerja DPR pun akan semakin baik pada masa-masa mendatang,” harapTjahyo Kumolo. (dina)