Eramuslim.com – Ratusan Penduduk Asli Papua yang berdomisili di Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Timika Papua juga meminta ikut dievakuasi. Mereka meminta dievakuasi akibat minimnya pelayanan kesehatan, pendidikan, bahan makanan dan psikis yang dialami warga.
Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Boy Rafli Amar, MH mengatakan dua hari sebelumnya tim Satgas terpadu melakukan pendalaman terhadap warga di Banti juga berkoordinasi dengan pendeta setempat. Tujuannya meminta untuk membantu melakukan evakuasi atau merelokasi sementara karena masalah masalah pelayanan pendidikan bahan makanan dan kondisi psikis.
“Untuk mengevakuasi warga, saat ini 12 bus anti peluru sudah disiapkan untuk mengangkut warga ke Timika dengan pengawalan dari Satgas Terpadu TNI dan Polri,”kata Kapolda.
Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Boy Rafli Amar, MH mengatakan, sebenarnya keinginan tersebut sempat ditolak oleh warga untuk dipindahkan sementara. Namun setelah satgas terpadu berkordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Mimika dan PT Freeport Indonesia, penampung sementara dan dukungan dan akan dijadikan solusi untuk pendidikan dan kesehatan.
Sebelumnya tim terpadu yang terdiri dari TNI – Polri mengevakuasi warga non Papua yang berdomisili di Banti, Kimbeli dan kampung longsoran sebanyak 344 orang baik wanita anak anak maupun pria. Sebagian warga yang dievakuasi telah kembali ke kelurga setelah diserahkan ke paguyuban dan ada juga yang kembali ke kampung halaman masing-masing.(kl/papuanews)