Ratusan Orang Mengantar Pemakaman Syafitri

Ratusan orang pelayat mengantarkan jenazah Syafitri, bayi berkepala dua ke tempat peristirahatan terakhirnya di TPU Kemanggisan, Jakarta Barat.

Bayi Syafitri meninggal, Selasa (22/8) kemarin akibat kelainan pernafasan dan jantung. Sebelum dimakamkan jenazah Syafitri disholatkan di Masjid Jami Al-Hidayah, Jl. G I Rt.004/03 Kelurahan Slipi, Jakarta Barat.

Tampak hadir di antara pelayat perwakilan dari Rumah Sakit Pelni Petamburan, namun tidak ada pejabat pemerintah yang hadir dalam acara pemakaman itu. Meski demikian Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono melalui stafnya sudah mengirimkan karangan bunga duka cita sejak malam.

Kepala Bagian Humas dan Hukum RS Pelni Petamburan Dyah Purwanti menyatakan permohonan maaf atas ketidakhadiran Kepala Rumah Sakit dan tim dokter yang menangani proses persalinan bayi Syafitri.

“Kepala rumah sakit tidak bisa datang karena ada acara lain, sedang tim dokter harus menangani persalinan lain dirumah sakit, tetapi kami semua ikut berbelasungkawa,” jelasnya kepada pers, di TPU Kemanggisan, Jakarta, Rabu (23/8).

Dyah mengatakan, pihak rumah sakit sudah menyampaikan santunan dana material, berupa pembebasan biaya persalinan dan perwatan bayi dari tanggal 7-9 Agustus, sedangkan selebihnya ditanggung oleh dinas kesehatan.

Ditemui setelah pemakaman, ayah almarhumah Syafitri Mulyadi, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh tim dokter RS Pelni dan pers serta Presiden RI yang sudah memberikan simpati kepadanya.

“Atas nama keluarga besar saya mengucapkan terima kasih kepda pers, yang selam ini membantu saya, dokter-dokter, perawat-perawat yang membantu kelahiran anak saya, juga Presiden SBY yang perhatiannya begitu besar kepada keluarga kami,” ujar Mulyadi dengan mata berkaca-kaca.

Selama prosesi pemakaman, Nuryati ibunda Syafitri yang datang dengan mengenakan busana serba hitam terlihat pasrah dan sesekali terlihat menitikan air mata. Ia bersama anak sulungnya Rifaldi (7 tahun), didampingi oleh sanak keluarga dan perwakilan RS Pelni tidak kuasa mendekati liang lahat.

Sekitar pukul 11.00 WIB rombongan keluarga meninggalkan pemakaman. Tetapi karangan bunga dari Presiden RI tidak terpampang dimakam, hanya karangan bunga duka cita yang berasal dari RS Pelni Petamburan saja yang diletakan di atas makam bayi malang yang lahir 7 Agustus lalu. (noffelisa)