Eramuslim.com – Masih ingat tentang kampanye negatif yang ditulis Wanda Hamidah, salah satu artis yang mendukung total Jokowi dalam pilpres lalu, yang menakut-nakuti Netizen bahwa jika Prabowo terpilih jadi presiden maka siap-siap saja Indonesia akan kembali ke sistem otoriter dan represif. Dukungannya ini berdampak dipecatnya Wanda oleh PAN.
Surat Keputusan DPP PAN No PAN/A/Kpts/KU-SJ/061/VIII/2014 memecat Wanda dengan alasan mendukung pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden Joko Widodo – Jusuf Kalla yang bukan pasangan yang didukung DPP PAN pada Pilpres 2014.
Wanda Hamidah sendiri mengatakan keputusannya mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla justru karena bersetia dan konsisten terhadap Amanat Nasional dan Cita-cita Reformasi sebagaimana termaktub dalam Platform Perjuangan PAN pada awal berdirinya.
Salah satu alasan yang digembar-gemborkan Wanda mendukung Jokowi adalah kebebasan berekspresi. Menurutnya, Prabowo sangat berpotensi otoriter dan akan memberangus kebebasan, beda dengan Jokowi yang sangat toleran dengan semua hal.
Melalui media sosial Wanda mengkampanyekan Jokowi. Dalam beberapa twitnya yang diabadikan oleh para netizen, terlihat Wanda mewanti-wanti jangan sampai salah pilih di pilpres lalu karena akan berdampak pada hilangnya kebebasan… kebebasan pers, kebebasan menulis, kebebasan dunia perfilman, kebebasan mengkritik….
“Nanti punya media dibredel… baru nyesel…
Nanti engga bisa bikin film lagi… baru nyesel..
Nanti engga bisa nulis lagi… baru nyesel..
Jgn sampai nanti engga bisa ngeritik lagi.. baru nyesel..
Gerakan hari ini sekedar mengingatkan.. kita pernah menentang sistim otoriter..”
Demikian twit-twit Wanda Hamidah ter tanggal 4 Juni 2014.
Dan ternyata twit-twit ketakutan Wanda Hamidah SEKARANG TERBUKTI.
Pemerintah saat ini memblokir media-media… ya, media-media Islam. Cuma, kok yang lakukan praktik otoriter dan represif ini malah rezim Jokowi yang didukung Wanda? Yang dikatakan mendukung semangat reformasi? Bukannya Prabowo yang otoriter?
Ketakutan Wanda mirip ketakutan mereka yang menyatakan “Kalau Prabowo jadi Presiden maka Dolar akan tembus Rp 13ribu”…. Dan ternyata benar dolar tembus Rp 13ribu… Tapi terjadi justru saat Jokowi yang menang pilpres. Mudah-mudahan seorang Wanda Hamidah bisa menjelaskan twit-twitnya dahulu itu yang memang banyak yang terbukti sekarang, tapi itu semua tidak dilakukan seorang Prabowo, namun malah dilakukan oleh Jokowi yang didukungnya. (rz)