Ramadhan boleh saja berlalu, akan tetap setiap muslim harus mampu menjadikan hari-hari setelah Ramadhan dan selanjutnya sebagai waktu untuk berpuasa.Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum DPP Persatuan Tarbiyah Islamiyah, H Anwar Sanusi, di Jakarta.
Usai Ramadhan, Ia mengatakan, umat Islam harus senantiasa menahan diri dari hawa nafsu yang berlebihan. "Umat muslim tidaklah tepat apabila dia melakukan tindakan yang berlebih-lebihan, apalagi sampai melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum," ujarnya.
Lebih lanjut Anwar mengatakan, apabila umat Islam sudah mampu mempraktekkan semangat puasa dalam kehidupan sehari-hari, maka diyakini Indonesia akan keluar dari krisis yang berkepanjangan, khususnya yang menyangkut krisis moral.
"Krisis moral dewasa ini karena banyak di kalangan bangsa Indonesia yang tidak malu-malu melakukan tindak pidana korupsi, kolusi dan nepotisme yang ujung-ujungnya adalah ketidakmampuan mereka menahan diri dari berbagai cobaan dan godaan dalam hidup. Kalau mereka mengamalkan nilai-nilai puasa di bulan Ramadhan Insya Allah tidak akan lagi ada orang Islam yang mau melakukan korupsi," katanya.
Ditambahkannya, Umat Islam hendaknya menjadikan bulan Syawal sebagai titik pangkal untuk menghadapi hari-hari berikutnya dengan semangat ketaqwaan, dan semangat untuk senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah.
Anwar mengatakan selama ini sebagian orang menjadikan Hari Raya Idul Fitri sebagai hari balas dendam. Mereka menjadikan hari raya yang fitri itu untuk melakukan perbuatan yang serba boleh. Sehingga nilai puasa yang sebulan penuh dijalani seolah tak membekas sama sekali.
"Sikap yang demikian itu jelas keliru. Justru di hari raya Idul Fitri itu semuanya harus dimulai dengan semangat puasa yang sebulan sudah dilaksanakan," imbuhnya.
Jika selama sebulan penuh umat muslim mampu menahan diri dari perbuatan yang halal di siang hari, Ia menyatakan, seharusnya setelah Idul Fitri tiba, seseorang juga harus mampu menahan diri untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai yang sudah dijalani selama sebulan penuh. "Jangan sampai nilai-nilai yang sudah diamalkan selama sebulan penuh itu menguap sia-sia," pungkasnya. (novel)