Bulan Ramadhan sudah berada hampir berakhir, sebulan penuh umat Islam menjalankan berbagai amaliyah Ramadhan. Majelis Ulama Indonesia menyerukan kepada seluruh umat Islam agar tetap istiqamah menjaga kualitas keimanan dan ketaqwaan pasca Ramadhan.
"Kita telah menyelesaikan puasa di bulan Ramadhan, nilai-nilai positif dari puasa dan amalan-amalan lain di bulan Ramadhan itu supaya tetap kita pertahankan, istilahnya supaya kita menjadi orang yang fitri, kemudian mempertahankan apa yang telah kita peroleh itu seterusnya, "ujar Ketua Dewan Pimpinan MUI KH. Ma’ruf Amin dalam Tausyiah Menjelang 1 Syawal, di Sekretariat MUI, Jakarta.
Ia juga mengingatkan, agar hari raya Idul Fitri dijadikan momentum untuk meningkatkan solidaritas antara sesama umat manusia, khususnya kaum dhuafa dan fakir miskin.
"Di dalam bulan Ramadhan kitakan sudah dilatih, untuk menjadi orang yang lapar dan haus disiang hari. Merasa lapar dan haus itu memberikan pesan yang mendalam, dibandingkan hanya melihat nah dari situ kita harapkan akan tumbuh kepedukian sosial kepada masyarakat, nilai-nilai positif itu, "imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris umum Dewan Pimpinan MUI Ichwan Sam mengajak agar umat Islam meningkatkan kembali kewaspadaan dan kepekaan terhadap berbagai macam kemungkaran yang senantiasa mengancam dan membuat lupa umat Islam.
"Maraknya paham dan aliran sesat dengan label Islam, terorisme, korupsi, suap-menyuap, perzinahan, perselingkuhan, pornografi, pornokasi, aborsi, narkoba, minuman keras, perjuadian, anarki dan permusuhan, penistaan, tindak kekerasan terhadap wanita dan anak-anak, kriminalitas serta berbagai penyakit sosial lainnya selayaknya dapat dijauhi oleh umat Islam, "tegasnya.
Ia meminta, agar umat Islam kembali memantapkan ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathaniyah, dengan berusaha mengembangkan taswiyatul manhaj (penyamaan kerangka berfikir) dan tansiqul haraqah (koordinasi gerakan dan aktivitas) dikalangan umat Islam.(novel)