Teroris Pembakar Masjid dan Pelawak Diterima, Ulama dan Rakyat Kok malah Kabur?

Eramuslim.com – Aksi Damai Bela Islam II yang berlangsung semalam dan berakhir chaos, hingga menimbulkan seorang martir (Asy-syahid, terkena lemparan gas airmata hingga penyakit asmanya kumat), gara-gara Jokowi kabur ke bandara, enggan menemui rakyatnya sendiri, menimbulkan keresahan di kalangan warja Jakarta dan sekitarnya.

Sejak pagi, eramuslim berkeliling ke beberapa titik di Jakarta mencoba melakukan ‘survey’ kecil-kecilan dengan metode ngobrol ala warung kopi dan keresahan itu memang ada, bahkan banyak yang mengatakan sudah muak dan jijik melihat polah-tingkah pemimpin yang seperti ini.

“Terois pembakar masjid, pelawak, penggiat medsos cebongers, semuanya diundang makan di istana, tapi menghadapi para ulama dan rakyatnya sendiri, dia malah kabur ke bandara dengan modus meninjau ini itulah. Sungguh-sungguh luar biasa orang ini…,” ujar salah seorang tukang ojek di daerah Kemang, Jakarta Selatan. Bapak berusia limapuluh tahun ini kemarin sibuk mondar-mandir melayani orderan ojek para pendemo menuju istiqlal sejak pagi.

Pernyataan-pernyataan yang sama juga keluar dari rakyat kecil Jakarta lainnya.

jijikjokowi“Saya dan warga di sini tidak bisa terima, Ulama dan para habaib sudah dihina dan dilecehkan dengan sikap Jokowi yang kabur ke Cengkareng. Apalagi polisi-polisi itu sepertinya sengaja menargetkan para ulama yang sedang berdiri di atas mobil komando sehingga banyak ulama dan habaib yang terluka dan dilarikan ke rumah sakit. Kami tidak bisa terima hal ini, Mas! Lihat saja nanti, aksi ini akan meluas!” ungkap seorang anak muda berusia sekitar 30-an yang ternyata salah seorang peserta aksi yang mengaku melihat langsung kejadian rusuh tadi malam yang tinggal di sekitar Pejaten.

Banyak pernyataan serupa. Dan mereka bersepakat jika semuanya tengah menunggu momentum untuk menyelamatkan negeri ini dari ketidakbecusan. (ts)