Almarhum Habib Munzir Al Musawa selain menderita radang otak, juga sering mengalami sesak napas. Beliau sering keluar masuk rumah sakit, akibat sakit yang dideritanya tersebut.
“Sakitnya komplikasi juga, kadang sering sesak napas juga,” kata salah satu jamaah Habib Munzir, Habib Ahmad Alaydrus saat ditemui okezone di RSCM Jakarta, Minggu (15/9/2013).
Habib Munzir meninggal dunia usai menjalani perawatan di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta akibat sakit radang otak yang dideritanya. Dia sudah menjalani perawatan secara rutin dan sering kambuh-kambuhan. Menurut penuturan salah satu murid Habib Munzir, Habib Alaydrus, habib juga sering mengalami sesak napas.
Masa kecil almarhum dihabiskan di daerah Cipanas, Jawa barat bersama-sama saudara-saudaranya, Ramzi, Nabiel Al-Musawa, serta Lulu Musawa. Ayahnya meninggal dunia tahun 1996 dan dimakamkan di Cipanas, Jawa Barat.
Setelah ia menyelesaikan sekolah menengah atas, ia mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma’had Assaqafah Al Habib Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan, lalu mengambil kursus bahasa arab di LPBA Assalafy Jakarta timur.
Sementara untuk nama Rasulullah SAW sengaja digunakan sebagai nama Majelisnya, yaitu Majelis Rasulullah SAW, agar apa-apa yang dicita-citakan oleh majelis taklim ini tercapai. Sebab ia berharap, semua jemaahnya bisa meniru dan mencontoh Rasulullah SAW dan menjadikannya sebagai panutan hidup.(Okezone/KH)