Eramuslim.co – Politikus senior Rachmawati Soekarnoputri mengaku terkejut atas operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terhadap kader PDI Perjuangan di saat Kongres IV partai berlambang banteng itu di Bali itu berlangsung.
“Saya surprise KPK berani. Saya angkat topi untuk KPK,” katanya usai acara relaunching buku Persahabatan Presiden Soekarno dan Presiden Korea Utara Kim Il Sung, di Universitas Bung Karno, Cikini, Jakarta, Jumat (10/4).
Namun, adik kandung Megawati Soekarnoputri ini masih mencurigai motif dibalik OTT KPK terhadap anggota Komisi IV DPR RI tersebut. Dia berpandangan ada unsur pencitraan dan penutupan kasus di balik ini perstiwa itu. Pasalnya banyak kasus besar yang sebetulnya tinggal menunggu keberanian KPK untuk membongkarnya.
“Kalau mau, ungkap kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Seret Megawati dong. Negara dirugikan 134,8 triliun. Padahal, kasus itu sudah lama sekali, kasus itu lebih dulu dari kasus Bank Century yang belum juga belum terungkap. Ini yang buat saya curiga,” kata Mbak Rachma, demikian panggilan akrab putri Bung Karno yang lebih muda tiga tahun dibanding Mega tersebut.
Terlebih, pendiri Partai Pelopor ini juga menyangka sikap KPK yang melakukan OTT karena tidak berani mengungkap kasus korupsi Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Gunawan.
“Apakah KPK berani melawan Bareskrim Polri. Jadi saya nilai OTT cuma kamuflase saja. Kalau untuk kasus seperti ini KPK nyalinya kecil,” tegas Rachma.
Dia menduga, Plt Ketua KPK Taufiqqurahman Ruki sudah dipolitisasi. Terlebih kasus Komjen Budi Gunawan yang tidak kunjung menemui titik terang. Malah kasus tersebut akan diberhentikan atau SP3. Setelah itu BG malah santer disebut-sebut bakal dijadikan Wakapolri, yang nantinya juga tetap akan menjadi Kapolri. (rz)