Eramuslim.com – Belakangan penguasa atau pemerintahan Joko Widodo ribut dan ketakutan dengan kebangkitan komunisme sampai aparat heboh turun tangan menangkap orang-orang yang memakai kaos berlambang palu arit.
Namun di saat yang sama, ribuan buruh dari negara China, yang jelas-jelas menganut faham komunisme, malah dibiarkan masuk. Bahkan buruh kasar dari negara China yang masuk sudah mencapai 70 ribu. Dan ketika Jokowi menerima Ketua Partai Komunis China, publik juga diam.
Hal ini disampaikan tokoh nasional Rachmawati Soekarnoputri. Rachma pun menilai hal ini sebagai kebijakan anomali yang berbahaya. Ini juga kebijakan aneh yang membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara, selain infiltrasi ideologi konunisme diladang subur kesenjangan sosial karena ketidakadilan, “Satu pihak kita ekspor TKI karena pengangguran dan tidak ada lapangan kerja. Tapi penguasa malah mendatangkan tenaga kerja asing yang akan menimbulkan kecemburuan sosial,” kata Rachma dalam keterangan, Rabu malam (20/7).
Rachma mengingatkan, sumber daya manusia Indonesia sangat besar dan pengangguran lebih dari 30 juta oorang. Karena itu, impor pekerja dari China patut dipertanyakan.
“Patut diduga peranan buffer zone China overseas dengan para cukong-cukung naga 9, sangat berperan menentukan kebijakan Jokowi, masih Independenkah RI?” gugat Rachma. [ts/rmol]