“Justru Jokowi, seratus persen sipil, yang melakukannya. Soekarno tak pernah, begitu pula Habibie, Gus Dur dan Megawati. Cuma Pak Jokowi,” sambungnya.
Blunder politik yang memalukan!
Rachland pun menyindir gaya berbusana Jokowi tersebut yang justru terkesan memalukan lantaran adanya kesalahan besar alias blunder politik.
“Military wannabe? Saya tak akan pergi terlalu jauh ke sana. Tetapi tetap saja, kejadian itu adalah blunder politik yang memalukan,” tegasnya.
Dia pun memaparkan, seharusnya Jokowi sebagai orang nomor satu di Indonesia memperlihatkan kepada publik bahwa jabatan tertinggi di negara demokrasi adalah jabatan sipil.
“Presiden secara konstitusional memegang kekuasaan tertinggi atas angkatan perang. Tetapi ini bukan berarti Presiden menjadi anggota militer. ‘Panglima Tertinggi (bagi) militer’ adalah warga sipil yang dipilih oleh pemilihan umum yang demokratis untuk memberi perintah kepada pimpinan militer atas nama rakyat,” imbuhnya. (hops)