Peluang sangat besar bagi para tenaga profesional Indonesia yang berkeinginan mencari penghasilan serta pengalaman yang lebih luas di Qatar, sebab saat ini negara yang sangat potensial menjadi tempat bekerja itu menyediakan tawar yang mengggiurkan bagi tenaga kerja di sektor formal.
"Ini adalah peluang emas buat tenaga kerja kita, "ujar Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Qatar, Rozy Munir, di Jakarta.
Mantan Menteri Negara Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN itu mencontohkan, apabila pilot di Indonesia digaji sekitar 15 juta rupiah per bulan, maka di Qatar bisa mencapai 150 juta rupiah per bulan.
Berdasarkan pemantauan kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Doha, Qatar, saat ini jumlah WNI di Qatar mencapai lebih dari 25.463 orang. Dari jumlah itu, yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) atau sektor non-formal adalah 16.740 orang, sedangkan mereka yang bekerja di sektor formal atau profesional adalah 5.768 orang.
"Perusahaan-perusahaan di Qatar sedang sangat `haus` akan tenaga kerja. Itu sebabnya seharusnya lebih banyak lagi WNI kita menangkap peluang ini, "imbuhnya.
Perusahaan yang dimaksud antara lain maskapai Qatar "Qatar Airways" yang kini sedang mengembangkan sayapnya hingga ke 80 rute penerbangan internasional. Qatar Airways telah merekrut puluhan tenaga profesional dari Indonesia, terdiri atas 30 orang pilot, 15 orang pramugari, serta belasan tenaga mekanik, teknisi, dan perencanaan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh KBRI Doha, Qatar Airways sedang mencari 20 orang tenaga kerja profesional lagi dari Indonesia dan siap dipekerjakan segera.
Rozy mengaku, merasa sangat bangga dengan trend peningkatan pola tenaga kerja Indonesia seperti ini, yang lebih fokus kepada pengiriman tenaga kerja yang terlatih di sektor formal.
Selain di perusahaan maskapai penerbangan, tenaga kerja Indonesia juga sudah banyak yang bergabung dengan perusahaan-perusahaan gas dan minyak di Qatar, seperti Qatar Gas, Ras Gas, Qapco, dan berbagai hotel yang beroperasi di negeri itu.(novel/ant)