H-1 kedatangan Presiden Amerika George W. Bush ke Indonesia, sejak pukul 08.00 pagi, puluhan ribu orang yangmengikuti aksi nasional Tolak Bush memenuhi Bunderan Hotel Indonesia, mereka yang tergabung dalam Koalisi Ganyang Bush, terdiri dari kelompok masyarakat, parpol Islam akan menggelar long march dengan sasaran mengepung Istana Negara, di Jln. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Rombongan aksi long march dilepas oleh Mantan Ketua MPRRI Amin Rais, yang sebelumnya juga sempat berorasi, besama dengan para tokoh lainnya yaitu, Aktivis Hizbut Tahrir yang juga Mantan Rocker Hari Moekti, Pengamat Politik Fadhli Jon, dan beberapa tokoh Islam lainnya.
Mantan Ketua MPRRI Amien Rais mengingatkan agar masyarakat terus memantau keberadaan agen-agen yang membawa kepentingan AS di Indonesia, sebab jika dibiarkan Indonesia akan bertambah miskin.
"Jangan lupa Bush hanya beberapa jam saja di sini, tetapi ingat yang paling penting diperhatikan adalah orang-orang yang menerima Bush, kita harus pantau supaya mereka tidak terlalu berbuat banyak," kata disela-sela orasinya, di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad (19/11).
Menurutnya, kekayaan alam Indonesia, termasuk pertambangan sudah dihadiahkan secara semena-mena kepada AS, itu merupakan bentuk penghinaan terhadap umat Islam dan bangsa Indonesia.
"Insya Allah, Allah itu tidak akan mengantuk, Allah tidak tidur, mudah-mudahan kalau kita berjihad dengan sungguh-sungguh, pasti Bush dan konco-konconya akan dilaknat oleh Allah," tukasnya yang sambut dengan kumandang takbir oleh seluruh peserta aksi.
Sementara itu didepan Istana Negara, Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia M. Ismail Yusanto menegaskan, wajib hukumnya sebagai umat Islam mengeluarkan aspirasinya untuk menolak kedatangan Presiden AS, karena dia adalah orang kafir yang selalu memerangi Islam, terutama di Irak dan Palestina.
"Bush adalah kafir harbi (yang memerangi umat Islam), ketika datang tidak pantas sebagai tamu, tidak pantas dihormati, ini adalah perintah Allah yang paling utama," tandasnya yang disambut dengan sorakan usir…usir…!
Berbagai yel-yel yang berisi hujatan terhadap pemimpin negeri Paman sam itu terus digulirkan oleh tokoh-tokoh umat Islam dan kelompok masyarakat selama melaksanakan aksi mulai dari Bunderan Hotel Indonesia, sampai ke Istana Negara. Tokoh-tokoh yang berorasi itu antara lain, Ketua FBR Fadholi El-Munir, Anggota TPM Mahendradata, Ketua Muslimah Peduli Umat Nurdianti Akma, Aktivis Wanita Islam Irene Handono, Anggota DDII Zahir Khan, serta Ketua FPI Habib Riziq Shihab. Beberapa elemen yang turut dalam aksi nasional Tolak Bush di antaranya, Hizbut Tahrir Indonesia, Majelis Mujahidin Indonesia, FPI, Missi Islam, Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia, Gema Keadilan, HMI, PAN, dan PBB.
Pengamanan Diperketat
Akibat aksi unjuk rasa itu jalan Medan Merdeka Utara ditutup selama berlangsungnya kegiatan didepan Istana, untuk menjaga pengamanan di sekitar Istana polisi memperketat pengamanan dengan meletakan kawat berduri setinggi 1,5 meter, dan menyiapkan pasukan huru-hara didepan pagar istana dan menyiagakan mobil pemadam kebakaran.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol. Bambang Hermanu yang memantau dilokasi mengatakan, pasukan yang kerahkan untuk mengamankan aksi didepan Istana Negara sebanyak 2000 orang, yang merupakan gabungan dari personil Brimob, Polres Jakarta Pusat, Samapta, serta Polda Metro Jaya.
"Semua sekat-sekat sudah di tempatkan personil untuk mengatur kelancaran jalannya, demo mudah-mudahan tetap berjalan aman, tapi sebagai umat Islam tentunya diharapkan menjelang sholat Dzuhur sudah bisa mengakhiri kegiatannya," jelasnya.
Sesuai dengan jadwal pukul 12.00, massa yang berdemo didepan Istana Negara membubarkan diri secara tertib, meski demikian kemacetan di sekitar Monas tidak bisa terhindari.(novel)