Ibadah Puasa yang baru usai dilakukan oleh umat Islam pada bulan Ramadhan, sebenarnya adalah diklat yang sangat berharga bagi umat Islam. Oleh sebab itu, sangat disayangkan kalau hasil diklat tersebut dilalaikan begitu saja seusai Ramadan berlalu.
Demikian dikemukakan Wakil Ketua Departemen Dakwah DPP Partai Persatuan Pembangunan Mustafa M Bong, di Jakarta, Rabu(24/10).
Menurutnya, pelajaran penting yang diperoleh oleh umat Islam di saat bulan Ramadan adalah semangat untuk beribadah, semangat untuk mengamalkan nilai-nilai ibadah dalam keseharian, dan semangat untuk beramal saleh lainnya.
"Sangatlah disayangkan apabila semangat yang telah tertanam itu, tidak diteruskan secara simultan di bulan Syawal dan bulan-bulan berikutnya, pelajaran yang sangat penting itu, seharusnya terus dijaga dalam kehidupan sehari-hari. Malah seharusnya ditingkatkan, dan bukan ditinggalkan, "ujarnya.
Mustafa menyatakan, pelaksanaan Shalat lima waktu yang selama bulan Ramadan dilakukan tepat waktu, maka usai Ramadhan harus terus dijaga. Begitu juga semangat untuk beramal shaleh, dan bersedekah, jangan sampai pudar.
"Kalau dalam keadaan lapar dan dahaga umat Islam mampu beribadah secara baik, maka di kala bisa kenyang dan tanpa ada kendala seharusnya lebih bersemangat lagi, "tandas salah satu ketua DPP Front Pembela Islam (FPI).
Ia juga berharap agar cuti panjang yang diperoleh oleh umat Islam di saat merayakan Idul Fitri kemarin, handaknya betul-betul dimanfaatkan untuk menjaga kebugaran dalam bekerja.
Selain itu, lanjutnya, umat Islam juga harus merekonstruksi diri dalam menjalankan pekerjaan, dengan membawa nilai-nilai amaliah puasa.
"Kalau di bulan Ramadhan takut pada Allah untuk melanggar larangan ibadah puasa, maka sekarang pun pengawasan Allah haruslah terus dirasakan oleh umat Islam, "imbuhnya. (novel)