Eramuslim – Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil mengutarakan saat ini adalah momentum yang tepat untuk mengukur keberanian KPK dalam mengungkap kasus e-KTP yang merugikan negara Rp 2,3 triliun.
Terlebih, lanjut Nasir, terdakwa kasus e-KTP Setya Novanto menyebut dua kader PDIP, Puan Maharani dan Pramono Anung menerima aliran dana proyek e-KTP.
“Kalau katanya ada nama-nama besar kasus e-KTP, apa KPK sudah punya nyali dan strategi yang besar?,” kata Nasir saat dihubungi, Selasa (27/3).
Politisi PKS ini pun mengingatkan KPK agar bekerja secara profesional dan tidak membuat kegaduhan dengan opininya.
“Jika mereka bermain opini dalam kasus e-KTP, maka kedepan KPK akan mati suri,” imbuhnya. (Tsc)