Juli mengatakan, salah satu ciri populisme agama itu adalah dengan membelah masyarakat dengan isu-isu yang sangat primordial. Juli juga menyinggung pidato perdana Anies usai dilantik sebagai Gubernur DKI yang mengangkat isu pribumi dan non-pribumi.
Aktivis Muhammadiyah Mustofa Nahrawardaya menentang pernyataan mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah itu. “Parah banget bahasa PSI. Gak jauh beda dari Kepaa BPIP. Kok bisa ada Parpol kayak gini. MENJIJIKKAN!,” tulis Mustofa di akun @TofaTofa_id.
Senada dengan Mustofa, pengamat politik Ardi Wirdamulia menegaskan bahwa yang memecah belah masyarakat dengan isu primordial justru pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Teman Ahok.
“Padahal yang pertama kali mengoyak masyarakat itu ya gerombolan Teman Ahok. Nyuri start kampanye dengan narasi yang menyudutkan. “Kalau ngga milih Ahok berarti bigot rasis” Atau “mending pemimpin kafir..bla-bla-bla”. Saat itu Anies bahkan belum nyalon”,” beber Ardi di akun @awemany.(ito)
