Proyek Kereta Cepat Bikin Bangkrut Industri Lokal

Eramuslim.com – Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dipastikan bakal membuat bangkrut banyak industri lokal. Mengingat, proyek dikerjakan dengan mengandalkan bahan baku impor terutama dari negara Tiongkok selaku kontraktor utama.

Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arief Poyuono mengungkapkan konsekuensi dari proyek kereta api cepat tersebut, seluruh barang material harus dari Tiongkok.

“Artinya, PT. KCIC ( Kereta Cepat Indonesia China) harus membeli barang dari CRIG (China Railway International Group),” ungkapnya dalam diskusi ‘Bangun Infrastruktur dengan Hutang, Sejalankah dengan Trisakti?’ yang digelar di resto Warung Komando, Tebet, Jakarta (Kamis, 11/2).

medium_9made-in-chinaMenurutnya, pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah pembangunan proyek hanya bisa menyediakan pasir dan batu bata sebagai produk lokal dari Indonesia. Sementara, besi baja sebagai bahan baku utama pembangunan jalur kereta juga harus didatangkan dari Negeri Tirai Bambu.

“Ini sama saja bikin bangkrut perusahaan baja (lokal),” tegas Arief.

Diketahui, proyek kereta cepat digarap oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (PT. KCIC) dengan saham dimiliki PT Pilar Sinergi BUMN yang terdiri dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero), dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Komposisi penyertaan saham dalam PT Pilar Sinergi BUMN adalah WIKA sebesar 38 persen atau senilai Rp 1,71 miliar, PTPN VIII sebesar 25 persen atau Rp 1,12 miliar, PT KAI sebesar 25 persen atau Rp 1,12 miliar, dan PT Jasa Marga sebesar 12 persen atau Rp 540 juta. Sementara komposisi saham kepemilikan operator kereta api cepat Jakarta-Bandung yaitu PT KCIC memiliki saham sebesar 60 persen dan China Railway International Group (CRIG) 40 persen.(ts/rmol)