Eramuslim.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keluasaan kepada Republik Rakyat Cina (RRC) untuk menguasai RI.
“Kalau saya lihat situs di sekretaris Kabinet banyak proyek yang dikuasai Cina seperti bandara, pelabuhan, listrik, kereta api,” kata Direktur Eksekutif Indonesia for Democracy and Justice (IDC), R Mubarrod dalam pernyataan kepada intelijen, Jumat (24/4).
Menurut Mubarrod, kalau bandara, pelabuhan maupun lainnya diserahkan ke Cina harus diwaspadai. “Bandara, pelabuhan merupakan daerah vital pintu masuk untuk ke Indonesia,” ungkap Mubarrod.
Kata Mubarrod, banyak proyek yang melibatkan Cina justru merugikan Indonesia. “Contoh paling gampang, pengadaan bus TransJakarta, Pemerintah DKI rugi, barangnya jelek, apalagi yang lainnya,” jelas Mubarrod.
Selain itu, kata Mubarrod, beberapa pengadaan barang dan jasa yang melibatkan Cina acap kali bermasalah. Salah satunya adalah proyek program percepatan pembangunan pembangkit listrik bertenaga batubara, gas dan energi terbarukan atau fast track programme) tahap I.
Dari situs Sekretariat Kabinet disebutkan, proyek infrastruktur yang menggandeng Cina antara lain: pembangunan 24 pelabuhan, 15 bandar udara (bandara), pembangunan jalan sepanjang 1.000 kilometer (km), pembangunan jalan kereta api sepanjang 8.700 km, serta pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 mega watt (MW).
Tak cuma itu, Cina juga akan terlibat dalam pembangunan jalur kereta api super cepat Jakarta – Bandung dan Jakarta – Surabaya. Sayang, pemerintah tak menyebutkan nama proyek berikut besaran nilai proyek.(rz)